Blog ini akan banyak me-record tentang tiga hal, yaitu
kehidupan, Akuntansi, dan One Piece, karenanya ketiganya adalah apa yang saya
lihat dan memberi kesan di hidup saya. Untuk saat ini, saya ingin membahas satu
hal yang tidak terlalu serius dan ilmiah. Dari ketiganya, sudah pasti
teman-teman bisa menebak topik apa yang akan saya bahas.
Bisa menikmati cerita One Piece
tidak pernah ada dalam daftar keinginan saya sebelumnya. Saya mengenal One
Piece dengan baik sejak saya berusia 20 tahun. Padahal, seperti yang
teman-teman tahu sendiri, One Piece harusnya menjadi tontonan saya semasa kecil
dulu karena mulai tayang di televisi Indonesia pada tahun 2000-an. Di tahun 2018 ini,
One Piece sudah hampir berumur 21 tahun. Tapi saya tidak menyesal, karena
dengan mengenal One Piece pada usia tersebut, saya jadi lebih bisa memahami apa
saja nilai yang ingin disampaikan di dalamnya.
Untuk teman-teman yang belum tahu
One Piece, singkatnya, anime ini menceritakan petualangan bersama sekelompok
bajak laut yang berusaha untuk mencapai mimpinya masing-masing. One Piece
berlatar pada era bajak laut di sekitar abad ke-16 (in fact, this never happened).
Ketika mendengar bajak laut,
pasti yang pertama muncul di benak teman-teman adalah Jack Sparrow dan krunya di Pirates of the Caribbean atau bajak laut
lainnya yang ‘bermata satu’, berpenampilan lusuh, dan sering merompak barang berharga kapal lain. It’s a big no! Bajak laut Mugiwara, nama
bajak laut Luffy dan teman-temannya, adalah bajak laut yang berkeliling
dunia untuk mencari harta karun nomor satu di dunia bernama One Piece. Judul
One Piece diangkat dari nama harta karun tersebut.
Sepanjang perjalanan, bajak laut Mugiwara tidak merompak, membunuh, dan bertindak kriminal lainnya. Justru mereka suka menolong orang yang mengalami masalah di pulau yang mereka singgahi. FYI, bumi di One Piece tidak sama dengan bumi di dunia nyata karena memiliki peta sendiri. Namun, di setiap lautan, mereka menemui banyak musuh yang menghalangi jalan mereka.
Sepanjang perjalanan, bajak laut Mugiwara tidak merompak, membunuh, dan bertindak kriminal lainnya. Justru mereka suka menolong orang yang mengalami masalah di pulau yang mereka singgahi. FYI, bumi di One Piece tidak sama dengan bumi di dunia nyata karena memiliki peta sendiri. Namun, di setiap lautan, mereka menemui banyak musuh yang menghalangi jalan mereka.
Bajak laut Mugiwara hanya
bertarung untuk melawan musuh dan menyelamatkan diri dari angkatan laut. Lantas
jika mereka baik, mengapa angkatan laut mengejar mereka? Tentunya karena mereka
bajak laut. Angkatan laut akan selalu menyerang bajak laut karena “Kami adalah
angkatan laut dan kalian adalah bajak laut” yang artinya semua bajak laut
dipandang sebagai sampah masyarakat, tidak peduli seberapa baiknya tindakan
yang mereka lakukan. Memang umumnya bajak laut jahat sih.
Seberapa besar saya menyukai One
Piece? Ketika memikirkan keseluruhan cerita, kadang saya sampai ingin menangis
saking terharunya. Kenapa bisa ada sebuah karya yang sangat sangat sangat keren
sampai-sampai saya bersyukur terlahir di eranya dan bisa tetap mengikuti
ceritanya hingga detik ini. Bahkan salah satu harapan saya jika diberi umur
panjang adalah agar tetap bisa menjadi saksi kisahnya hingga akhir.
Komik dan anime gagasan Eiichiro
Oda ini bisa dibilang more than a
masterpiece! Pembawaan ceritanya membuat penonton benar-benar terbawa
arus nuansa dan rasa yang dialami tokoh. Sedih, senang, tawa, tangis, dst ikut
penonton rasakan. Bahkan kisah Luffy dan teman-temannya terasa benar-benar
hidup di dunia ini. Karakter Luffy yang unik, jika direnungkan seperti apapun, saya
sendiri tidak akan pernah terpikir untuk menciptakannya.
One Piece sudah menunjukkan akhir
dari ceritanya sangat awal di episode pertama, yakni Luffy akan menjadi raja bajak laut,
seorang yang memiliki kebebasan sejati. Mengapa begitu? Teman-teman akan
mengerti kalau menonton sendiri. Hehehe. Tapi meskipun sudah diberikan clue di awal cerita, sepanjang alurnya sama sekali tidak ada yang membosankan atau bisa ditebak. Mungkin beberapa dari teman-teman bertanya-tanya, "One Piece sudah beratus-ratus episode belum tamat juga? Gak bosen?". Jawaban saya, "Tidak", karena setiap
episodenya memberikan kejutan dan hal baru. 😊
Sumber: Pinterest |
Di Indonesia, kurang lebih ada
ratusan ribu sampai jutaan penggemar One Piece yang lebih dikenal dengan
sebutan One Piece Lover. Kira-kira apa sih
yang membuat orang-orang sangat mencintai anime legendaris ini? Selain karena pembawaan ceritanya yang menarik seperti yang
sudah saya jelaskan sebelumnya, One Piece juga banyak
memberikan nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik dan terapkan. Dalam kesempatan ini,
saya akan menceritakan beberapa dari nilai-nilai tersebut.
PERTAMA. One Piece mengajarkan tentang tekad, semangat, perjuangan,
kegigihan, kesetiaan dan kesetiakawanan, ketulusan, pengorbanan, dan kekuatan.
Untuk mencapai cita-cita kita di dunia nyata pun, kita membutuhkan semuanya sebagai
kombinasi yang mutlak dibutuhkan demi sebuah keberhasilan.
Luffy adalah pribadi yang
bertekad kuat. Untuk menjadi raja bajak laut, ia tidak pernah takut untuk
melawan setiap rintangan yang ditemuinya. Halangan di depannya tidak lebih kuat
daripada kegigihannya untuk meraih kebebasan sejati.
KEDUA. Di dunia One Piece, seseorang tidak akan mati kecuali ia lemah, sengaja mengorbannya diri untuk menyelamatkan temannya, atau kalah di peperangan.
Tidak ada orang yang mati karena penyakit. Oleh karena itu, untuk tetap hidup
dan menghidupkan impiannya, seseorang harus terus menjadi kuat. Untuk terus
menjadi kuat, Luffy dan kawan-kawannya harus berlatih dengan keras.
Di dunia nyata, untuk bertambah kuat, kadang seseorang tidak dapat terhindar dari menjadi jahat,
misalnya curang atau bertindak kurang ajar. Contohnya, untuk
mendapatkan nilai bagus, ada yang mencontek; untuk menjadi kaya,
ada yang korupsi. One Piece mengajarkan kita bahwa untuk memeroleh nilai bagus, kita harus
belajar giat, dan untuk mendapatkan lebih banyak uang, kita harus bekerja
sungguh-sungguh. Artinya, terus menjadi kuat dengan cara yang benar.
KETIGA. Siapa bilang tokoh utama dalam karya sebesar ini adalah
orang yang cerdas dan cool? Luffy si
kapten kapal membuktikan kepada kita bahwa orang bodoh belum tentu orang yang
tidak bisa apa-apa. Luffy memang bodoh, tapi ia selalu berusaha mencapai
mimpinya dan tetap melindungi teman-temannya. Inti yang bisa kita ambil, bisa
tidaknya kita maju tidak ditentukan oleh pintar atau bodohnya diri asli kita,
tetapi sebesar apa usaha yang kita lakukan. Bahkan bagi siapapun, tidak ada
yang tidak mungkin jika berusaha.
Memang untuk melewati semua
rintangan, Luffy mengalami banyak luka, harus bertaruh nyawa, dan sering
hampir mati. Tapi karena kuatnya kemauan dan usaha yang ia lakukan, ia selalu
bisa menumbangkan musuh-musuhnya. Apa kita yang berusaha setiap hari juga tidak
bisa menumbangkan rintangan-rintangan yang membatasi mimpi kita?
KEEMPAT. Untuk bisa mencapai cita-citanya, Luffy tidak berjalan
sendiri. Ia membutuhkan Nami si navigator, Sanji si koki, Zoro si ahli pedang,
Usopp si penembak jitu, Chopper si dokter, Robin si arkeolog, Franky si tukang
kapal, dan Brook si pemusik. Mereka pun juga memiliki impian masing-masing yang
ingin mereka kejar. Tanpa mereka, Luffy hanya orang bodoh yang tidak tahu arah,
gampang lapar, yang hanya bermodal tekad besar alias nekat. Luffy memiliki
orang-orang yang ia percaya untuk berpetualang bersamanya. Nilai yang kita
ambil, kita mesti saling membantu untuk menggapai apa yang kita inginkan. Egois
tidak mengantarkan pada apapun. Yang dibutuhkan adalah kerjasama dan saling memberi
dukungan.
Orang-orang di sekitar kita tidak
lain yang mengantarkan kita pada diri kita saat ini. Berjuang mati-matian untuk
meraih mimpi boleh, tapi jangan pernah meninggalkan teman atau sahabat yang
bersama mereka kita berjalan. Apa yang dilakukan Luffy untuk teman-temannya? Ia
tidak pernah meninggalkan, mengorbankan, dan mengecilkan mereka, tetapi justru
melindungi impian mereka. Apa yang bisa kita lakukan untuk teman-teman kita?
Tidak mengorbankan mereka demi kepentingan kita.
KELIMA. “Hiduplah tanpa penyesalan”, satu pesan peninggalan Ace,
kakak Luffy yang sudah wafat, sangat membekas di hati penggemar One Piece.
Pesan ini berarti bahwa setelah memilih suatu jalan, tidak ada alasan untuk
menyesalinya, karena jalan tersebut telah dipilih dengan tekad dan perjuangan
hidup dan mati. Jika prinsip ini kita terapkan, saya yakin hidup kita akan
terasa lebih tenang dan dipenuhi rasa syukur. Tapi di dunia nyata, tentunya kita
harus memastikan dulu ya bahwa tekad kita berada di jalan yang positif, karena
kalau kita memilih jalan yang salah, penyesalan itu malah sesuatu yang
diharapkan untuk menuju taubat. Hehehe.
Yakin masih belum tertarik untuk
menonton One Piece? Sebenarnya masih banyak lagi nilai kehidupan yang bisa kita ambil dari
anime ini yang tidak bisa saya sebutkan semuanya. Misalnya kepercayaan diri dan saling menghormati. Tapi, inti-inti yang paling penting sudah
terkandung dalam lima poin yang saya sebutkan tadi.
Sumber: Pinterest |
Untuk yang penasaran, teman-teman bisa menonton anime One Piece di iQiyi. Setiap episodenya berdurasi kurang lebih 24 menit. Anime ini masih ongoing sampai sekarang dan episode terbarunya bisa di-download setiap hari Minggu jam 11.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar