Selasa, 18 September 2018

SNA XXI Samarinda 2018: The Unforgettable Experience

Sesuai janji saya kepada beberapa orang, saya akan bercerita tentang pengalaman mengikuti salah satu acara tahunan bergengsi untuk masyarakat Akuntansi di Indonesia. Tidak lain dan tidak bukan adalah Simposium Nasional Akuntansi (SNA). Mumpung masih ‘anget’ karena kurang lebih baru dua minggu yang lalu saya pulang dari kegiatan ini.
Logo SNA XXI (sumber: Web SNA XXI)
SNA bagi kalangan akademisi tentu sudah bukan even yang asing. Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan menjadi program terbesar untuk Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). Sejujurnya saya sudah sangat sering mendengar program ini semenjak saya berada di bangku S1. Namun dorongan dan niat untuk ikut serta baru terbentuk dengan sebenar-benarnya pada saat S2 ini. Lebih tepatnya, saya telah ikut ambil bagian dalam SNA XXI (karena tulisan nomornya romawi, kadang sering saya baca “SNA eks-eks-wan” 😂efek hobi nonton) yang diselenggarakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda pada 5-7 September 2018. Tema yang diusung dalam SNA kali ini adalah “Peran Akuntan Pendidik dengan Semangat Ruhui Rahayu Memacu Pembangunan Ekosistem Indonesia yang Berkelanjutan” yang sesuai dengan semboyan masyarakat Kalimantan Timur. Ruhui rahayu berarti cita-cita untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur (sumber: wikiquote).

Kenapa Harus Ikut SNA?
Bercerita mulai dari awal, saya menerima informasi terkait acara ini adalah pada awal Maret, tepatnya dari chat grup dan kemudian menerima informasi lengkapnya dari broadcast prodi melalui email. Tentunya itu bukan titik awal dimulainya rencana mengikuti acara ini, melainkan sudah saya siapkan diri saya dari setahun sebelumnya. Dengan kata lain, saya sudah menanti-nantikan acara ini. Memangnya apa sih yang dicari?

Ikut serta dalam kegiatan ini dapat berarti beberapa hal. Pertama, jika makalah (paper) lolos, maka bisa mempresentasikan paper tersebut untuk memperoleh review. Pada awalnya, ini yang menjadi motivasi saya. Kedua, tidak harus menjadi pemakalah (presenter), sebagai peserta pun, di acara tersebut kita bisa bertemu dengan para ahli Akuntansi dari seluruh penjuru Indonesia, yaitu mereka yang sebelumnya hanya bisa kita lihat namanya di judul buku atau artikel jurnal, atau kita lihat fotonya di posting-an Instagram IAI. Ketiga, kita bisa bertemu juga dengan rekan-rekan seperjuangan di bidang hitung-menghitung ini dari berbagai kampus, mulai dari Sabang sampai Merauke, mulai dari yang masih muda sampai yang sudah senior. Jadi, kita bisa sharing banyak hal dan memperoleh inspirasi. Keempat, kita bisa menginjakkan kaki di tempat yang mungkin belum pernah kita datangi dan tentunya itu menjadi pengalaman baru. Bisa jalan-jalan juga pastinya. :-D

Poster SNA XXI (sumber: Web SNA XXI)

Cerita Proses Seleksi Paper
Setelah membaca poster SNA XXI, saya segera memikirkan penelitian apa yang akan saya submit. Kebetulan saya memiliki satu proposal penelitian yang belum dieksekusi. Karena jeda waktu antara diterimanya pengumuman tersebut dengan paper submission deadline hanya dua bulan, maka saya langsung mematangkan proposal saya dan meminta bimbingan dari dosen pembimbing tesis saya. Meskipun waktunya cukup singkat, tapi beliau sangat support sehingga akhirnya saya selesaikan penelitian saya tersebut dalam waktu kurang lebih satu bulan. Metode yang saya pakai untuk penelitian ini adalah eksperimen, sehingga memungkinkan untuk menggunakan waktu yang terbatas secara efisien dan efektif untuk pengambilan data. Dengan dibantu oleh teman-teman saya yang baik hati dan tidak sombong, akhirnya eksperimen selesai dalam satu minggu. Sisanya saya menyelesaikan pengujian data, analisis hasil, dan konsultasi dengan dosen pembimbing. Singkat cerita (tentunya ada banyak drama yang harus di-skip, berhubung ini kali pertama saya menggunakan metode eksperimen), tepat pada tanggal 1 Mei 2018 saya men-submit paper tersebut. SNA memiliki sistem yang bagus untuk paper submission. Sistem tersebut bisa digunakan langsung di website resmi SNA setelah mendaftar dan login. Pedoman penggunaannya juga tersedia dan sangat mudah user friendly.

Setelah penantian panjang penuh do’a dan harap 😁, pada tanggal 7 Juni 2018 saya menerima notifikasi penerimaan paper melalui email. Alhamdulillah, paper saya lolos dari blind review alias bisa dipresentasikan di SNA XXI Samarinda. Informasinya penerimaan tersebut bisa dilihat di dalam akun yang digunakan saat submission. Lebih senangnya lagi, di dalamnya tersedia juga masukan dari reviewer untuk perbaikan sebelum men-submit final paper. Singkat cerita lagi, setelah menjalani proses revisi dan bimbingan akhir bertepatan dengan masa-masa libur lebaran, pada tanggal 26 Juni saya men-submit paper final saya. Istilahnya adalah camera-ready paper, yaitu ibaratnya orang, sudah selesai berdandan dan siap untuk difoto. Sempat ada perpanjangan periode submission untuk final paper ini, tapi saya tidak memanfaatkannya karena telah selesai sebelum jadwal yang ditentukan sebelumnya.

Hal selanjutnya yang perlu dipersiapkan untuk ikut SNA adalah pendanaan, terutama bagi mahasiswa seperti saya. Biaya pendaftaran acara bisa dibilang lumayan banyak (early bird 1,2 juta), belum lagi biaya untuk perjalanan dan penginapan. Untungnya, prodi men-support keikutsertaan dalam acara ini sehingga bisa mengajukan pendanaan dari sana. Saya juga beruntung lagi karena ternyata teman sekelas saya di semester satu yang sekarang beda konsentrasi, tanpa diduga-duga, ada yang lolos paper juga sehingga kami bisa merencanakan semuanya bersama. Kami memesan semuanya bersama dan bisa sharing. Lumayanlah bisa lebih murah dalam biaya-biaya tertentu, termasuk saling mendukung untuk kesiapan diri sebelum presentasi.

Perjalanan Menuju Samarinda
Sebelum berangkat pada tanggal 4 September 2018, saya dan teman mengumpulkan banyak informasi mengenai transportasi yang akan digunakan karena untuk menuju Samarinda, penerbangan harus selesai di Balikpapan. Karena kebetulan ada teman sekelas yang lulusan Universitas Mulawarman, jadi kami punya sumber informasi yang terpercaya. Kami juga mengumpulkan informasi mengenai siapa saja dari kampus kami yang juga mengikuti acara tersebut. Kabarnya dari gedung MD (Magister Sains dan Doktor), ada sekitar 10 judul yang akan dipresentasikan. Namun karena persiapan kami terpisah, jadi kami belum tahu pasti siapa saja yang ikut. Sebelum berangkat, saya melapor kepada pembimbing tentang kesiapan keberangkatan. Karena beliau akan menjadi pembicara dalam acara tersebut, maka beliau berangkat terpisah.

Dokumentasi pribadi
Selasa, 4 September 2018, saya sudah berada di bandara Adisutjipto pada sekitar pukul 07.00 WIB. Sambil menunggu teman saya, tanpa sengaja saya bertemu dengan banyak orang dari MD yang telah diinfokan sebelumnya. Ada bapak ibu dosen, mahasiswa S2, dan mahasiswa S3 yang mendadak menjadi satu rombongan dalam satu penerbangan. Tidak heran karena memang tidak banyak penerbangan Yogyakarta-Balikpapan dalam satu hari sehingga kemungkinan berada dalam satu pesawat besar.

Bandara SAMS Sepinggan (dokumentasi pribadi)
Perjalanan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam. Setelah menghabiskan sepanjang perjalanan dengan mengobrol berdua dengan teman saya, sampailah di bandara internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS Sepinggan) Balikpapan yang sangat besar. Sesampainya di bandara pada sekitar pukul 11.30 WITA, kami disambut oleh panitia mahasiswa dari Unmul. Sempat berkomunikasi sebentar dengan panitia, karena tidak menggunakan transportasi lokal yang disediakan mereka, kami langsung menuju ke tempat bertemu dengan driver travel yang sudah kami pesan. Sebenarnya ada rekomendasi travel bandara terkenal Balikpapan-Samarinda, Kangaroo. Namun untuk keperluan berhemat, kami memesan travel regular. Lumayan bedanya 50ribu. Hehehe. Kami berjalan terpisah dengan rombongan yang tadi bertemu di bandara, tapi kami tidak hanya berdua seperti yang direncanakan. Kebetulan lagi kami bertemu dosen dari Nias yang ternyata adalah senior kami yang sudah dulu juga belajar di MD.

Perjalanan Balikpapan-Samarinda idealnya berjalan selama 3 jam. Namun karena kami sangat menikmati perjalanan, meminta secara tidak langsung pak driver untuk menjadi tour guide, dan istirahat makan siang dan sholat sebentar, kami berjalan selama 4 jam. Sebelum sampai di hotel, kami sudah menikmati pemandangan kota Samarinda terlebih dahulu dan berfoto di di depan Islamic Center. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju hotel dengan menikmati pemandangan sungai Mahakam yang super besar.


Islamic Center Kaltim (dokumentasi pribadi)
Kami tiba di hotel sekitar pukul 16.00 WITA. Kami sudah memesan satu kamar di hotel tersebut jauh hari dan  memperoleh harga yang sangat terjangkau, yakni 200ribu/malam. Hotel ini cukup recommended untuk teman-teman yang memiliki budget terbatas ketika berada di Samarinda. Nama hotelnya adalah Hotel Andhika yang berada di Jalan Agus Salim. Meskipun murah, tapi layanannya cukup baik dan sarapannya enak. :-D Setelah check in kami pun istirahat dan mempersiapkan diri untuk presentasi yang diberikan durasi waktu 10 menit.


Di depan Hotel Andhika (dokumentasi pribadi)

Hari Pertama SNA XXI (Rabu, 5 September 2018)
Setelah sarapan, kami berangkat dari hotel pukul 08.00 WITA. Lokasi hotel dengan Unmul kurang lebih berjarak 10 menit perjalanan. Saya mendapatkan jadwal presentasi di sesi pertama pada pukul 08.30. Sampai di Unmul, kami disambut oleh panitia mahasiswa dan diarahkan untuk mengisi daftar hadir registrasi. Kami memperoleh ID card, tas, dan seminar kit lainnya. Setelah itu kami mengambil foto dan segera menuju ruang presentasi untuk mempersiapkan diri.


Lokasi SNA XXI Universitas Mulawarman (dokumentasi pribadi)
Sesampainya di depan ruang presentasi, saya langsung menyerahkan copy bahan presentasi di komputer panitia. Dalam satu sesi, ada 3 orang pemakalah, seorang moderator, dan seorang pembahas. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, setiap pemakalah mendapatkan jatah waktu 10 menit presentasi, kemudian secara keseluruhan terdapat 5 menit untuk tanya jawab dan 5 menit untuk pembahas. Saya cukup deg-degan dalam sesi ini karena akan presentasi didengarkan audiens bebas, menerima pertanyaan, dan dibahas oleh seorang pembahas. Setelah semua pemakalah hadir, kami dipersilakan mengambil tempat di depan para audiens. Selanjutnya presentasi pada urutan kedua. Saya diapit oleh dua orang pemakalah lainnya yang merupakan dosen. Rasanya jadi tambah deg-degan karena saya sendiri yang mahasiswa. Tapi bagaimana pun, harus mantap karena nantinya akan memperoleh masukan-masukan yang membangun.


Parallel session I SNA XXI (dokumentasi pribadi)
Diawali dengan basmallah, 10 menit presentasi berlalu dengan cepat. Jumlah audiens sesi ini lumayan, mengingat sesi tersebut adalah sesi pertama yang dilaksanakan di pagi hari dan semua orang masih sibuk dengan registrasi dan juga presentasinya sendiri di ruangan lain. Setelah ketiga pemakalah menyampaikan hasil penelitiannya dengan durasi total 30 menit, selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Saya mendapatkan dua pertanyaan dari salah satu audiens. Alhamdulillah, saya bisa menjawabnya. Malah usai presentasi beliau meminta kontak dan informasi penelitian saya untuk referensi mengenai metode eksperimen. Usai sesi pertanyaan adalah sesi untuk pembahas. Ternyata pembahas tidak memberikan pertanyaan sama sekali dalam sesi tersebut, melainkan semuanya berisi saran perbaikan dan pengembangan artikel saya. Sekali lagi saya bersyukur, parallel session saya berlangsung dengan lancar dan melegakan. Karena saya sudah presentasi sangat awal, selanjutnya saya tinggal mengikuti sesi-sesi dalam rundown yang disediakan panitia selama tiga hari tersebut.

Jadwal pada hari pertama SNA ini sebagian besar adalah parallel session. Setelah parallel session pertama selesai, selanjutnya adalah parallel session kedua yang mana menjadi bagian teman saya untuk presentasi. Pada sesi ini saya mengikuti presentasi di ruangannya. Setelah sesi teman saya selesai, kami sudah bisa mengikuti seluruh kegiatan dengan bebas. Kami kemudian mengikuti parallel session ketiga secara acak. Tanpa disadari, ternyata kami masuk ke ruangan salah satu penulis artikel jurnal terkenal yang kami bahas di kelas Akuntansi Manajemen. Beliau adalah Bapak Sudjoko Efferin dari Universitas Surabaya.

Usai tiga parallel session dan ishoma, acara berikutnya yaitu workshop. Pada sesi ini, saya dan teman-teman mengikuti sesi Bapak Sudjoko Efferin mengenai penulisan artikel ilmiah untuk publikasi internasional bereputasi (penelitian kualitatif). Dua ruangan lainnya diisi oleh dosen kami dari MD FEB UGM. Tapi karena waktunya bersamaan, kami tidak bisa mengikutinya juga. Workshop berlangsung selama 2,5 jam sehingga berakhir pukul 16.00. Setelah sesi ini, masih ada sesi forum program studi. Namun karena keterbatasan jumlah peserta yang bisa masuk kelas, kami tidak mengikuti sesi lagi. Terlebih sesi ini dikhususkan untuk dosen-dosen untuk membahas perkembangan dan kurikulum pendidikan akuntansi.

Kami mengisi waktu ketidakikutsertaan dalam sesi ini dengan sharing bersama peserta lain sambil menikmati coffee break yang masih ada. Kami juga sempat berfoto di photobooth free yang disediakan panitia untuk berfoto mengenakan pakaian adat Kalimantan Timur. By the way, pakaiannya sangat bagus dan unik. Acara selanjutnya kami menunggu hingga jadwal sesi berikutnya, yaitu gala dinner di kantor gubernur.


Pakaian adat Kalimantan Timur (dokumentasi pribadi)
Dari Unmul, kami disediakan bus untuk menuju ke lokasi gala dinner. Kami tiba di aula Lamin Etan Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada pukul 19.00 dan mengikuti persembahan tari dari panitia. Selanjutnya kami dipersilakan makan malam dan kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari tamu undangan, di antaranya adalah dari Menteri Ristekdikti dan dan juga pastinya dari tuan rumah (perwakilan gubernur Kalimantan Timur). Setelah sambutan-sambutan berakhir, acara dilanjutkan dengan berfoto-foto bersama. Di kesempatan ini, saya dan teman-teman dari MD FEB UGM berfoto dengan Bapak Zaki Baridwan (waktu ketemu di kampus tidak berani mengajak foto :-D) dan Bapak M. Nasir (Menristekdikti).

Sambutan-sambutan dalam gala dinner (dokumentasi pribadi)
Bapak Zaki Baridwan (dokumentasi pribadi)
Bapak Menristekdikti M. Nasir (dokumentasi pribadi)
Ibu Nunuy Nur Afiah (Ketua IAI KAPd 2014-2018)

Rangkaian acara pada hari pertama SNA ini berakhir pada pukul 21.30 WIB. Peserta kemudian kembali ke penginapannya masing-masing.

Hari Kedua SNA XXI (Kamis, 6 September 2018)
Pada hari kedua SNA, acara utamanya adalah pembukaan. Mungkin memang sedikit aneh karena pembukaan baru dilaksanakan hari kedua setelah banyak kegiatan telah dilalui di hari pertama. Tapi kemeriahan acara pembukaan yang diselenggarakan membuat hal itu menjadi bukan masalah sama sekali. Universitas Mulawarman sebagai tuan rumah tampak sudah sangat bekerja keras dan maksimal dalam mempersiapkan acara ini. Gedung 27 September yang merupakan gedung olahraga disulap menjadi sebuah aula megah dan acara yang dikemas dengan spektakular. Ketika masuk ke dalam ruangan ini, saya langsung takjub dan sedikit bertanya-tanya “apa saya sedang menghadiri resepsi pernikahan ya?”. Dekorasinya elegant betul. 😁

Suasana megah opening SNA XXI
Acara pembukaan dimulai sekitar pukul 09.00 WITA diawali dengan penampilan tari dan musik dari mahasiswa Universitas Mulawarman. Selanjutnya, seperti acara pembukaan pada umumnya, ada sambutan-sambutan dari IAI, Universitas Mulawarman, dan juga Menristekdikti. Setelah pembukaan selesai, acara langsung dilanjutkan diskusi panel dengan dua pembicara, yakni Prof. Hasan Fauzi dan Prof. Andreas Lako. Diskusi panel berakhir pada pukul 12.30 WITA. Dari rangkaian acara pembukaan ini, saya dapat merasakan betapa hangatnya sambutan dari Universitas Mulawarman. Ini terlihat dari kematangan acara, pelayanan, maupun akomodasi dan transportasi kegiatan. Setelah acara pembukaan ini, peserta kembali ke FEB Unmul untuk mengikuti lanjutan parallel session dari hari pertama. Saya mengikuti salah satunya. Sesi ini berlangsung sampai dengan penghujung hari kedua ini.

Foto di depan backdrop yang perjuangan berat karena harus rebutan dengan banyak orang (dokumentasi pribadi)
Bersama Prof. Hasan dari Universitas Negeri Sebelas Maret (dokumentasi pribadi)
Niatnya "saya dan backdrop" jadinya "saya, orang-orang, dan backdrop" (dokumentasi pribadi)
Sebagai info tambahan, sebenarnya panitia menyediakan transportasi juga untuk penginapan-kampus. Akan tetapi, ini berlaku jika sifatnya rombongan atau ada banyak yang menginap di satu hotel yang sama. Karena saya dan teman tidak menginap di hotel yang direkomendasikan panitia, maka transportasi lokal menjadi tanggung jawab kami sendiri.

Hari Ketiga SNA XXI (Jum’at, 7 September 2018)
Hari terakhir SNA dimulai dengan parallel session. Namun saya dan teman mengikuti acara setelahnya, yakni forum bidang ilmu. Dalam sesi ini, ada beberapa jenis ruangan berdasarkan bidang ilmu. Saya mengikuti forum bidang akuntansi manajemen karena ini adalah konsentrasi saya.

Forum bidang akuntansi manajemen digabung dengan bidang governance dan CSR yakni karena CSR itu sendiri merupakan akuntansi manajemen kontemporer. Narasumber utama dari forum ini adalah Prof. Dr. Grahita Chandrarin dari Universitas Merdeka Malang. Selain beliau, juga ada narasumber lainnya, termasuk dari bidang governance dan CSR, misalnya Prof. Lindrianasari dari Universitas Negeri Lampung. Forum bidang ilmu ini menyajikan informasi-informasi perkembangan topik penelitian terkini dan juga kegiatan-kegaitan yang bisa diikuti. Sesi ini berlangsung kurang lebih selama 2,5 jam dan berakhir pada pukul 12.15 WITA. Acara selanjutnya adalah istirahat, sholat Jum’at, dan makan siang.

Bertemu dengan Ibu Dwi Martani dari Universitas Indonesia (dokumentasi pribadi)

Bersama Bapak/Ibu dosen di forum bidang ilmu, nampaknya saya yang paling muda nih! 😂 (dokumentasi pribadi)

Bersama Prof. Grahita Chandrarin dari Universitas Merdeka Malang (dokumentasi pribadi)

Pada pukul 14.00 WITA, seluruh hadirin SNA memasuki ruang serbaguna gedung dekanat untuk mengikuti acara penutupan. Tidak terasa, acara yang saya nanti-nantikan ini sudah sampai pada akhirnya. Acara penutupan berisi ucapan terima kasih dan salam perpisahan dari pihak IAI dan Universitas Mulawarman, pengumuman best paper dan best poster, serta presentasi dari tuan rumah SNA XXII. Ketua baru IAI KAPd juga telah memberikan sambutan dalam acara penutupan ini, yaitu Prof. Dian Agustia (Universitas Airlangga). Berita bahagianya adalah SNA XXII 2019 akan diselenggarakan di Universitas Cenderawasih Papua. Pada saat closing, disuguhkan persembahan video teaser dan penampilan dari mahasiswa Papua yang berkuliah di Universitas Kalimantan. Persembahan ini semakin menambah antusiasme hadirin SNA untuk hadir kembali di SNA XXII. Berikut video teaser-nya.


Sambutan dari perwakilan tuan rumah SNA XXII 2019 (dokumentasi pribadi)

Bersama beberapa pemakalah dari FEB UGM (dokumentasi pribadi)

Acara SNA berakhir. Acara selanjutnya adalah acara opsional, yakni wisata sungai Mahakam. Peserta yang ingin ikut dapat mendaftar sebelumnya di panitia mahasiswa yang bertugas. Biaya pendaftaran untuk mengikuti wisata ini adalah Rp50.000 per orang. Jika wisata sendiri tanpa rombongan dengan banyak orang, malah justru bisa jadi lebih mahal dan belum tentu kapalnya bisa berlayar karena kurang dari syarat jumlah minimum.

Perjalanan dari FEB Unmul menuju Tepian Mahakam menggunakan bus yang disediakan oleh panitia. Seluruh peserta wisata yang sudah sampai di lokasi langsung diminta untuk mengambil tempat di kapal. Dari sinilah wisata Mahakam dimulai, yang mana perjalanan bermula dari pukul 17.30 sampai dengan 20.00 WIB. Kami bisa menikmati indahnya air Mahakam mulai dari matahari belum terbenam, ketika terbenam, sampai pada akhirnya benar-benar tenggelam. SNA XXI sepenuhnya berakhir setelah wisata Mahakam ini. Tetapi kenangan yang diberikannya tidak akan pernah berakhir.

Bersama teman-teman dari Universitas Islam Indonesia (dokumentasi pribadi)
Mengabadikan paduan antara manusia, air, dan pemukiman penduduk sekitar Mahakam (dokumentasi pribadi)
Kantor Gubernur Kalimantan Timur dan Aula Lamin Etam dilihat dari Sungai Mahakam (dokumentasi pribadi)
Jembatan Mahakam (dokumentasi pribadi)
Islamic Center Samarinda dilihat dari Sungai Mahakam (dokumentasi pribadi)
Masjid Raya Darussalam, salah satu masjid besar di Samarinda (dokumentasi pribadi)
Nuansa sunset di Sungai Mahakam (dokumentasi pribadi)
Jembatan Mahkota (dokumentasi pribadi)
Saya dan teman kembali ke Yogyakarta esok harinya, yaitu pada hari Sabtu, 8 September 2018. Karena mengikuti penerbangan pagi hari, kami berangkat dari Samarinda menuju Balikpapan menggunakan travel Kangoroo. Travel ini terkenal dengan pelayanan dan kecepatannya. Untuk bisa menggunakan jasanya, kita harus memesan terlebih dahulu melalui telepon, lalu datang ke shelter terdekat sebelum jadwal yang ditentukan. Pelayanannya memang diacungi jempol karena sangat profesional, berbeda dengan jasa transportasi darat pada umumnya. Selain itu, kecepatannya memang luar biasa sampai-sampai perjalanannya yang normalnya 3 jam bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 2,5 jam. Baru merem sebentar, tiba-tiba sudah sampai saja di bandara.

Dari keikutsertaan dalam SNA XXI ini ada banyak pelajaran yang saya ambil. Pertama, peminat bidang Akuntansi itu memang senyata-nyatanya sangat banyak. 😁 Jadi benar kalau dikatakan bahwa persaingan dunia kerja di bidang ini sangatlah tinggi. Kedua, metode dan cabang penelitian Akuntansi itu sangat luasssss, sampai-sampai di sana saya jadi semakin berpikir bahwa pengetahuan saya sangat tidak ada apa-apanya, mungkin baru secuil dari segunung yang tidak terukur massanya. Ketiga, setiap orang yang datang ke dalam bidang Akuntansi terdiri dari berbagai jenis karakteristik, sehingga dalam mengikuti kegiatan semacam inipun masing-masing bisa membawa motivasi yang berbeda. Ada yang memang ingin mencari pengalaman dan ilmu yang lebih banyak, ada yang ingin makalahnya memperoleh masukan sebelum publikasi, ada yang ingin reuni dengan teman-teman yang sudah ditemui sebelumnya, ada yang ingin tahu Samarinda, ada juga yang karena sudah lama tidak ikut SNA sehingga ikut tahun ini, ada juga yang hmmm...sightseeing. Hehehe. Tapi sangat tetap kagum deh sama acara ini, bisa menyatukan semua rekan seperjuangan di Akuntansi dari seluruh Indonesia! 😍

Demikian sharing saya tentang SNA XXI Samarinda. Semoga menginspirasi teman-teman untuk mengikuti SNA di waktu yang akan datang. Dijamin seru dan banyak manfaatnya! Euforia profesi Akuntansi benar-benar terasa dalam acara ini. Berikut kira-kira highlight dari SNA XXI Samarinda (sumber: Youtube Universitas Mulawarman).





Mengenai keikutsertaan saya dalam SNA XXI, saya mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu mulai awal sampai dengan akhir. Pertama, kepada dosen pembimbing saya, Bapak Ertambang Nahartyo, Ph.D. Kedua, kepada orang tua yang selalu mendukung. Ketiga, kepada teman-teman eksperimenter yang sudah membantu dengan sebaik-baiknya, juga teman-teman lainnya yang selalu mendo'akan. Terima kasih banyak. Semoga kebaikan yang saya terima kembali lagi.

4 komentar: