Sabtu, 12 Maret 2022

Pengalaman Mengikuti Ujian CPMA 2021-2022: Calling Out yang Concern di Akuntansi Manajemen!

Halo semua! Hari ini akhirnya, ada waktu untuk menulis lagi. Seperti yang saya tuliskan di artikel sebelumnya, saya ingin bercerita tentang pengalaman mengikuti ujian CPMA yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI).

Setelah tahun 2019 menyelesaikan ujian CA, tahun 2021 saya jadi tertarik kembali untuk mengambil sertifikasi akuntan lainnya. Karena sehari-hari saya fokus di bidang Akuntansi Manajemen, jadi saya memutuskan untuk mengambil ujian CPMA. Ujian ini adalah satu dari tiga besar sertifikasi bidang Akuntansi di Indonesia. Dua lainnya yaitu CA dan CPA.

Ujian CPMA dari IAMI
(Sumber: IAMI)

Awal September 2021 saya mulai tertarik dengan ujian CPMA setelah berselancar di website IAMI. Di tahun 2021, IAMI menyelenggarakan ujian CPMA secara daring karena pandemi Covid-19. Ternyata ujiannya cukup banyak, ada 9 mata ujian. Tapi saya tidak kaget karena sebelumnya CA ada 7 mata ujian dan kali ini, CPMA, tentunya karena lebih terfokus pada satu bidang sehingga wajar jika mata ujiannya lebih banyak. Sebagai informasi, seperti halnya ujian CA, IAMI tidak menyediakan kursus/pendalaman untuk ujian CPMA sehingga sertifikasi ini murni ujian saja. 

Biaya ujian untuk masing-masing mata ujian adalah Rp400.000. Biaya keanggotaan Rp300.000. Namun jika mengambil mata ujian ini sekaligus, maka pembayaran totalnya Rp4.000.000, sudah termasuk biaya pendaftaran, keanggotaan tahun berjalan, dan 9 mata ujian. Jika sebelumnya sudah terdaftar keanggotaan IAMI, kemungkinan total di bawah jumlah tersebut (bisa konfirmasi terlebih dahulu ke IAMI sebelum membayar). Sebelum membayar, tentunya akan ada tagihan terlebih dahulu sesuai besaran yang dikirimkan ke email.

Sementara itu, syarat ujian tertera di website IAMI di bagian Syarat & Ketentuan Peserta Ujian CPMA. Secara substansi, syarat yang harus dipenuhi yaitu tercatat anggota IAMI; Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi / D4 Akuntansi dengan pengalaman 3 tahun di bidang akuntansi dan/atau keuangan; serta Sarjana Non Akuntansi dengan pengalaman 3 tahun di bidang akuntansi dan/atau keuangan. Seperti pada umumnya, tiga poin ini memerlukan bukti tertulis yang dikumpulkan bersama dengan syarat administratif lainnya.

Saya memutuskan mendaftar ujian CPMA tanggal 23 September 2021. Kartu anggota IAMI fisik saya terima sekitar pertengahan Oktober 2021. Ujian dijadwalkan 13-14 November 2021 untuk seluruh mata ujian secara daring berbasis komputer. Sementara itu, pendaftaran ditutup tanggal 5 November 2021. Sebagai informasi, dalam satu tahun, IAMI menyelenggarakan ujian hanya dua kali, yaitu di bulan Mei dan November.

Jadwal Ujian CPMA (Periode November 2021)
(Sumber: IAMI)

*Untuk efisiensi penulisan, selanjutnya tiap mata kuliah akan disingkat sebagai berikut:  Fundamental Business & Organization Behavior (FBOB), Financial & Investment Management (FIM), Cost & Management Accounting (CMA), Management Information System (MIS), Financial Reporting & Taxation (FRT), Professional Ethic & Corporate Governance (PECG), Internal Control, Audit & Risk Management (ICARM), Advanced Management Accounting (AMA), dan Strategic Management and Advanced Financial Reporting (SMAFR).

Tanggal 10 November, saya menerima email pemberitahuan rincian jadwal ujian, tata tertib, dan daftar peserta. Di email tersebut, juga diinfokan bahwa akan diadakan simulasi ujian karena ujian berbasis komputer dan menggunakan sistem khusus ujian. Peserta diberikan pilihan waktu untuk mengikuti simulasi, yakni 10 dan 11 November. Saya memilih tanggal 10 November untuk mengantisipasi jika masih terjadi masalah saat simulasi, maka saya masih punya waktu untuk ikut simulasi kembali di tanggal 11.

Sebelum simulasi, tim IAMI membuatkan grup WhatsApp bagi seluruh peserta ujian. Grup tersebut digunakan untuk mengomunikasikan berbagai hal yang sebelumnya sudah dikirimkan melalui email. Menurut saya, grup ini efektif karena menjelaskan dengan detail terkait berbagai hal selama ujian.

Pada saat simulasi, tim IAMI menjelaskan cara penggunaan aplikasi yang digunakan selama pengerjaan ujian. Ada satu aplikasi khusus untuk menampilan dan mengerjakan soal ujian. Aplikasi tersebut akan otomatis menonaktifkan aplikasi lain selama ujian berlangsung. Sementara itu, peserta diwajibkan untuk masuk ke Zoom meeting dan mengaktifkan kamera dan audio selama pengerjaan sehingga pengawas dapat memantau gestur dan suara peserta. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi kecurangan selama ujian berlangsung.

Simulasi berjalan lancar sehingga saya tidak mengikuti simulasi hari kedua. Penggunaan aplikasi menurut saya mudah dipahami. Tugas saya berikutnya adalah belajar untuk hari ujian.

Untuk belajar, saya membaca materi-materi dan latihan soal dari buku-buku referensi yang relevan dengan Silabus Ujian CPMA yang terdapat di website IAMI. Berbeda dengan ujian CA dari IAI, IAMI tidak menyediakan modul online sehingga dasar materi utama untuk menyiapkan ujian adalah dari silabus yang diberikan. Menurut saya, silabus tersebut sangat membantu karena ditulis secara rinci: setelah mata ujian, selanjutnya terdapat topik/bab materi dan dirinci kembali tiap subtopiknya. Dengan demikian, saya bisa mencari materi secara lebih spesifik di buku-buku referensi maupun internet. 

Tanggal 13 November, saya telah masuk ke Zoom meeting pukul 07.30 WIB sesuai dengan arahan, yakni 30 menit sebelum ujian. Aplikasi baru boleh dibuka saat jam ujian dimulai. Selanjutnya pengawas meminta peserta untuk menunjukkan kondisi ruangan tempat mengerjakan ujian untuk memastikan bahwa peserta tidak sedang bersama dengan orang lain dan berada pada ruangan yang tenang selama pengerjaan ujian. Peserta juga hanya boleh menggunakan kalkulator dagang (bukan saintifik ataupun finansial).

Saya sedikit tegang ketika dimulai Sesi 1 (mata ujian FBOB) karena menjadi pengalaman pertama mengerjakan bentuk ujiannya. Namun, alhamdulillah, secara umum berjalan dengan lancar, begitu juga dengan sesi-sesi berikutnya hingga selesai hari pertama. Di Sesi 1 (FBOB), peserta mengerjakan soal pilihan ganda (tanpa kasus) sehingga durasinya 60 menit. Begitu juga di Sesi 2 (MIS) dan Sesi 3 (FIM). Sementara itu, di Sesi 4 (CMA) dan Sesi 5 (FRT), peserta juga mengerjakan soal kasus di samping soal pilihan ganda dengan durasi pengerjaan 2 jam. Di tiap akhir pengerjaan ujian, sebelum meninggalkan room Zoom, peserta wajib memberitahukan kepada pengawas di kolom chat bahwa telah selesai mengerjakan ujian. Dengan demikian, pengawas dapat mengecek apakah jawaban sudah terekam dengan baik dan lengkap. Jika pengawas sudah mengonfirmasi bahwa jawaban sudah terekam, maka peserta dapat meninggalkan Zoom meeting dan kembali lagi pada jadwal berikutnya.

Pengerjaan hari pertama, saya cukup optimis, kecuali pada mata ujian FRT karena kalau sudah hubungannya dengan perpajakan biasanya saya angkat tangan. Namun secara umum, ujian berjalan lancar, baik dalam hal teknis maupun dalam mengerjakan.

Hari kedua, 14 November, saya kembali bersiap di depan laptop pada pukul 07.30 WIB. Di hari kedua ini, ujian Sesi 6 (PECG) berdurasi 1,5 jam dengan soal pilihan ganda dan kasus. Sementara itu, Sesi 7 (ICARM), Sesi 8 (AMA), dan Sesi 9 (SMAFR) masing-masing dikerjakan selama 2 jam dengan soal berbentuk pilihan ganda dan kasus. Seluruh teknis ujian tetap berlaku seperti hari pertama.

Di akhir sesi, pengawas menyampaikan info melalui chat room Zoom bahwa proses koreksi akan memakan waktu dua bulan sehingga diperkirakan pada Januari 2022 hasil ujian akan diumumkan. Saya merasa sangat lega setelah menyelesaikan 9 mata ujian selama dua hari. Betul-betul proses belajar yang komprehensif, karena saya jadi mempelajari beragam materi untuk menuju ujian tersebut. Begitu juga pengerjaan soal-soalnya, memberi kesempatan untuk saya refresh materi kembali. Menurut saya, soal-soal yang dikeluarkan sangat sesuai dengan silabus dan tingkat kesulitannya berada di level menengah ke atas. Mungkin bagi praktisi, soal-soal tersebut adalah topik yang sehari-hari dipraktikkan. Namun bagi akademisi, memang perlu belajar banyak karena tidak langsung bersentuhan dengan praktik secara intensif.

Selama ujian saya sedikit melihat peserta yang lain, kebanyakan memang berasal dari kalangan praktisi (perusahaan). Saya sendiri menjadi salah satu minoritas dari segi jenis instansi karena merupakan akademisi. Meskipun sertifikasi ini lebih banyak diminati dan diperlukan bagi praktisi, tapi saya yakin inshaAllah ilmunya tetap bermanfaat bagi saya sebagai akademisi.

Secara umum, saya merasa puas dengan penyelenggaraan ujian CPMA yang saya ikuti selama dua hari tersebut. Tim IAMI sangat jelas dalam memberikan instruksi dan informasi, terlebih tim juga menyediakan simulasi sebelum ujian. Berkat itu, peserta bisa menyiapkan segala kebutuhannya untuk ujian dengan baik. Selain itu, selama ujian, pengawas betul-betul menerapkan mekanisme pengawasan yang baik dan memadai sehingga ujian dapat dipastikan tanpa kecurangan.



Dokumentasi Pengerjaan Ujian CPMA
(Sumber: Story Instagram IAMI)

Dari pengerjaan 9 mata ujian, sebenarnya saya optimis akan lulus di ujian periode November tersebut, meskipun ada beberapa mata ujian yang sebenarnya sempat bingung dalam mengerjakan soal-soalnya. Namun karena waktu yang memadai untuk mengerjakan soal, saya jadi juga banyak kesempatan untuk mencari ilham 😂 selama mengerjakan hingga tuntas.

Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu, yaitu hari pengumuman tiba. Tepatnya pada 18 Januari 2022, saya menerima email pemberitahuan kelulusan ujian CPMA periode November 2021. Alhamdulillah, saya lulus 8 dari 9 mata ujian. Dengan demikian, saya masih harus mengulang 1 mata ujian lagi agar bisa dapat menyandang gelar CPMA. Yah, tidak apa-apa. Saya dengan sabar menunggu Mei 2022 untuk mengulang kembali di 1 mata ujian tersebut. 😅 Karena jarak antarujiannya memang kurang lebih 6 bulan, jadi ketika belum lulus mata ujian tertentu, peserta harus menunggu waktu yang cukup lama. Semoga di bulai Mei 2022 nanti, saya bisa mengerjakan soal 1 mata ujian tersebut dengan baik dan bisa dinyatakan lulus dari ujian CPMA. Mohon doanya ya, teman-teman.

Sekian cerita saya dalam mengikuti ujian CPMA dari IAMI di tahun 2021. Semoga cerita ini paling tidak sedikitnya bermanfaat untuk teman-teman yang sedang mencari tahu gambaran ujian CPMA.

---------------------------------

Lanjutan ujian sebelumnya.

Tanggal 28 Mei 2022 saya kembali mengikuti ujian CPMA untuk mata kuliah yang belum lulus, yakni FIM. Pengumuman dipublikasikan oleh IAMI pada tanggal 29 Juli 2022. Sayangnya, lagi-lagi, saya tidak lulus. Cukup sedih sebenarnya, karena di ujian pertama, sebenarnya saya merasa tidak ada masalah dalam mengerjakan soal. Namun hasilnya ternyata kurang sesuai harapan. Lalu di ujian kai kedua, soal yang diberikan memang sebagian besar di luar yang saya pelajari, yaitu lebih banyak membahas investasi portofolio. Wah, meskipun sedih, tapi tetap harus sabar nih untuk menunggu ujian berikutnya lagi, tepatnya harus menunggu hingga bulan November.

Akhirnya di tanggal 12 November 2022 saya re-take exam lagi, dan hasilnya keluar di 18 Januari 2023. Sebuah penantian yang panjang, bukan? Ya! Finally, saya lulus ujian CPMA. Dari 120+ orang yang mengikuti ujian, 19 di antaranya lulus.

Saya sangat bersyukur dengan pengalaman ujian CPMA ini. Meskipun cukup menguji kesabaran karena penantian panjang antarwaktu ujian, tapi worth it. I am happy to be a CPMA holder. Semoga ilmu yang saya dapatkan melalui proses ini bisa bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk mahasiswa, dan juga orang lain. Aamiin.

Terima kasih teman-teman sudah mengikuti cerita saya ini. Semoga bermanfaat ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar