Lama sekali saya meninggalkan
kebiasaan nge-blog dan sekarang rasanya adalah waktu yang tepat untuk menulis
lagi. Saya ingin berbagi pengalaman saya ketika mengikuti seleksi beasiswa
LPDP, khususnya untuk apply Beasiswa
Pendidikan Indonesia (BPI) program Magister Dalam Negeri. Sewaktu saya masih
dalam proses seleksi, saya merasa sangat terbantu dengan adanya postingan dari
teman-teman yang sudah terlebih dahulu mendaftar dan menjadi awardee. Oleh karena itu, saya berharap
tulisan saya ini bisa ikut membantu teman-teman yang akan mendaftar berikutnya.
Senang sekali rasanya telah
diberi amanah untuk menjadi awardee beasiswa
ini. Tentunya ini tidak akan saya dapatkan tanpa dukungan dan do’a yang tiada
habisnya dari orang-orang terdekat. Saya sempat pesimis tidak lolos karena
beberapa kesalahan yang saya rasa telah lakukan. Tapi Alhamdulillah, Allah masih mengizinkan saya untuk melanjutkan studi
di PTN impian, Jurusan Magister Sains Akuntansi Universitas Gadjah Mada.
By the way, teman-teman. Menurut hasil pengamatan saya, beasiswa
LPDP bukanlah beasiswa yang diperuntukkan bagi mereka yang punya segudang
prestasi dan penghargaan. Beasiswa ini diberikan kepada mereka yang memang
memiliki kapabilitas dan jiwa kepemimpinan yang di masa depan akan menjadi
pemegang masa depan bangsa. Seorang pemimpin hendaknya adalah orang yang
memiliki kemauan kuat untuk mengupayakan yang lebih baik, bagi dirinya,
lingkungan, bangsa, dan negara.
Banyak juga yang mengatakan bahwa
selama proses seleksi, kita tidak bersaing dengan pendaftar lainnya untuk
mendapatkan kuota (LPDP tidak mematok kuota awardee),
tetapi justru bersaing dengan diri sendiri untuk melakukan yang terbaik dari
diri kita. Jadi, jika teman-teman memang memiliki niat kuat untuk belajar demi
negeri ini, maka kalian akan memiliki kekuatan lebih untuk memperoleh beasiswa
ini.
PERSIAPAN PENDAFTARAN
Sebelum mendaftar, teman-teman
harus sudah membaca dan memahami terlebih dahulu Panduan Pendaftaran Beasiswa
LPDP yang telah dikeluarkan oleh LPDP di lama http://lpdp.kemenkeu.go.id. Hal yang
perlu teman-teman pertimbangkan dengan matang antara lain :
1.
Dalam negeri atau luar negeri?
Daftar perguruan tinggi tujuan
LPDP sudah dipublikasikan di laman LPDP. Dua hal ini menjadi sangat penting,
bukan saja soal akan di mana kita belajar nantinya, tetapi sangat mempengaruhi semangat
kita selama proses seleksi. Jangan lupa juga di-match-kan antara tujuan beasiswa (dalam/luar negeri) dengan syarat pendaftaran,
karena sedikit berbeda. Syarat ini yang nantinya akan menentukan apakah
teman-teman akan lolos seleksi administrasi atau tidak.
Untuk BPI Dalam Negeri, syarat
pendaftaran yang harus dipersiapkan antara lain :
1. Surat Pernyataan
Format surat pernyataan tersedia di Panduan
Pendaftaran Beasiswa LPDP. Surat pernyataan tersebut dapat diketik ulang untuk
kemudian diberi materai dan ditandatangani.
2. Surat Izin dari Atasan (bagi yang sudah
bekerja)
Format surat pernyataan tersedia di Panduan
Pendaftaran Beasiswa LPDP. Saya tidak menggunakan surat ini, karena saya belum
bekerja. Pada saat upload dalam form
pendaftaran online, dapat dikosongi.
3. Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) dan
Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN)
Yang perlu teman-teman perhatikan, surat-surat ini
harus yang dikeluarkan oleh rumah sakit pemerintah (RSUD). Persiapkan surat ini
dari jauh hari dari deadline setiap batch pendaftaran. Bagi mereka yang
bertujuan ke keluar negeri, selain SKBS dan SKBN, juga dibutuhkan Surat
Keterangan Bebas TBC.
Pengalaman saya kemarin, awalnya saya tidak begitu
memperhatikan syarat ini. untungnya H-3 sebelum deadline pendaftaran batch
saya melihat, dan akhirnya H-2 saya harus pagi buta ke RSUD untuk membuat surat
ini. Khawatir antre banyak dan tidak jadi sehari.
Siapkan budget
±Rp.250.000 untuk
membuat surat ini (tidak termasuk keterangan bebas TBC). Jumlah biaya ini tidak pasti. Saya mendengar bahwa teman-teman satu
batch seleksi lainnya ada yang lebih
murah (bahkan sangat murah sampai < Rp.75.000) dan ada yang lebih mahal
(bahkan sangat mahal sampai dengan Rp.300.000-an), tergantung pada biaya yang
dipatok oleh RS tempat kita membuat surat. Untuk informasi, saya membuat SKBS
dan SKBN di RS Dr. Soetomo Surabaya yang menghabiskan biaya Rp.229.000.
4. Surat Rekomendasi
Teman-teman sebaiknya meminta surat ini kepada
dosen/atasan yang benar-benar mengenal teman-teman supaya lebih kredibel. Upayakan
surat ini dipersiapkan dari jauh hari. Saya mengajukan permohonan pembuatan
surat ini kepada dua orang dosen saya (Ketua Prodi dan Ex-Ketua/Rektor) satu bulan sebelum deadline pendaftaran.
5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Sama halnya dengan SKBS dan SKBN, surat ini sebaiknya
dibuat jauh hari ke kantor polisi tempat asal teman-teman. Biasanya ada
prosedur tanda tangan bertahap yang diperlukan dalam pembuatan surat ini,
seperti dari tingkat RT, tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, dan polisi. Siapkan
uang administrasi dan foto 4x6 beberapa lembar ketika membuat surat ini.
Pengalaman saya, biayanya tidak terlampau mahal, yakni Rp.15.000 (tidak
termasuk cetak foto). Tentunya biaya ini juga tergantung dari kepolisian
masing-masing.
6. Dua (2) Essay
Terdapat dua essay
yang harus dibuat oleh pelamar beasiswa, dengan tema : “Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan
saya lakukan untuk masyarakat/lembaga/instansi/profesi komunitas saya” dan “Sukses Terbesar dalam Hidupku”. Persiapkan
essay ini dari jauh hari agar dapat
disusun dengan lebih rapi dan baik (tidak terburu-buru dan hasilnya jelek).
Saran saya, mintalah orang yang teman-teman percaya untuk me-review hasil tulisan rekan-rekan untuk
memperoleh komentar tentang tata bahasa yang teman-teman gunakan.
7. Rencana Studi
Rencana studi berisi rencana perkuliahan, topik yang
akan ditulis dalam tesis, dan aktivitas luar perkuliahan yang akan dilakukan
selama studi. Sama seperti penulisan essay,
rencana perkuliahan juga disiapkan dari jauh hari agar tidak ada poin yang
terlewatkan.
8. Letter
of Acceptance (LoA) Unconditional
Letter of Acceptance (LoA) Unconditional atau
surat penerimaan secara tidak bersyarat diperoleh dari perguruan tinggi tujuan
teman-teman. Jika belum mendapatkan surat ini, tidak usah khawatir selama
rekan-rekan memenuhi syarat minimal skor TOEFL 500/iBT 61/IELTS 6,0/TOEIC 600.
Pada saat upload berkas pendaftaran, bagian
ini dapat dibiarkan kosong.
Kepemilikan
LoA tidak menjamin teman-teman akan lolos seleksi beasiswa. Risiko yang terjadi
jika sudah memiliki LoA tetapi tidak lolos seleksi adalah teman-teman harus membayar
biaya kuliah sendiri atau melepaskan LoA tersebut. Saya memilih untuk mendaftar
beasiswa lebih dahulu sebelum mendaftar dan memperoleh LoA agar lebih aman.
9. Sertifikat Kemampuan Bahasa Inggris
Sertifikat bahasa Inggris seperti TOEFL ITP, TOEFL
iBT, IELTS, atau TOEIC tidak dapat diperoleh serta merta. Tentunya teman-teman
harus mempersiapkan jauh hari untuk mengambil tes terlebih dahulu. Jika belum
yakin dengan kemampuan bahasa Inggris teman-teman, untuk mencapai skor yang
dipersyaratkan, teman-teman dapat mengambil kursus (versi mahal) atau belajar
secara otodidak dengan buku-buku latihan (versi murah) sebelum tes.
Pengalaman saya, pembukaan pendaftaran tes sangat cepat
sekali ditutup (habis kuota). Oleh karena itu, usahakan mendaftar tes minimal 1
bulan sebelum tanggal tes. Saya memilih TOEFL ITP. Jadwal penyelenggaraan tes ini
di seluruh Indonesia dapat dilihat di laman http://iief.org.
Saya mempersiapkan tes ini selama ±
2 bulan dengan membaca buku-buku latihan soal tes.
Hindari pemalsuan data dan
plagiarisme (hasil karya teman) agar teman-teman tidak memperoleh masalah
ketika proses dan sudah memperoleh beasiswa (tidak dapat mengikuti seleksi/beasiswa
dapat dicabut dan di-blacklist).
Untuk informasi lebih lengkapnya, teman-teman dapat membaca sendiri di Panduan
Pendaftaran Beasiswa LPDP.
PENDAFTARAN ONLINE
Pendaftaran beasiswa LPDP
dilakukan secara online di laman http://beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id.
Sebelum melengkapi berkas pendaftaran secara online, peserta harus membuat akun terlebih dahulu. Seluruh berkas
yang dipersyaratkan di atas di-scan
dan di-upload setelah memiliki akun
pendaftaran. Teman-teman bisa meng-upload
berkas pendaftaran yang sudah siap dan melengkapinya selama masih belum menekan
tombol “Daftar”. Jadi hati-hati ya ketika sedang melengkapi berkas. Kalau belum
lengkap, jangan diklik daftar dulu ya, meskipun sebenarnya kalau terlanjur
belum lengkap sudah diklik daftar, nanti akan ada peringatan permintaan upload berkas yang kurang dari admin.
Berkas asli harus disimpan dengan baik untuk dibawa pada saat seleksi
substansi.
Saya mendaftar (klik “Daftar”)
H-2 deadline pendaftaran batch 2 tahun 2016, tepatnya tanggal 13
April 2016, untuk menghindari kesalahan sistem dan semacamnya. Sebelum
mendaftar saya mengecek kelengkapan berkas online
berkali-kali untuk memastikan tidak ada yang tertinggal atau kurang lengkap. Alhamdulillah proses pendaftaran
berjalan lancar.
Tanggal 27 April 2016, saya dinyatakan lolos
seleksi administrasi dan berhak mengikuti seleksi substansi. Pernyataan lolos
ini dapat dilihat di akun pendaftaran dan email
resmi dari LPDP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar