Minggu, 17 Juli 2016

Pengalaman Seleksi Beasiswa LPDP Batch 2 2016 #2

PERSIAPAN SELEKSI SUBSTANSI
Saya mengikuti seleksi di kota Surabaya yang dilaksanakan hampir 1 bulan setelah pengumuman kelulusan seleksi administrasi, yakni pada tanggal 25-27 Mei 2016. Jadwal seleksi di satu kota berbeda dari kota lainnya, sehingga tidak selalu jaraknya dengan pengumuman kelulusan seleksi administrasi sama setiap orang. Jadwal ini saya peroleh dari email resmi dari LPDP. Seleksi substansi sendiri terdiri dari tes interview, Leaderless Group Discussion (LGD), dan On The Spot Essay Writing oleh karena itu, berikut adalah beberapa persiapan yang saya lakukan sebelum seleksi:
1.     Blog-walking. Saya sering membaca blog milik teman-teman yang sudah menjadi awardee untuk mengetahui pengalamannya ketika seleksi. Teman-teman dapat memperoleh informasi sampai dengan teknis seleksi dari aktivitas blog-walking ini.
Awalnya saya bukan orang yang update berita, tetapi semenjak akan menghadapi seleksi, saya mulai mau membaca berita, dan malah menjadi kebiasaan sampai sekarang.
2.  Membaca berbagai macam isu terkini ± 2 bulan terakhir, lewat berita online/offline. Jika teman-teman jarang menonton TV, teman-teman bisa membaca berita lewat aplikasi berita atau website penyedia berita.
3.  Belajar menulis essay dari satu topik yang kita dan/atau yang teman kita tentukan secara sistematis. Essay yang baik minimal terdiri dari tiga bagian, yakni pembuka, isi, dan penutup. Berlatih menulis essay ini juga sekaligus berlatih menulis dengan rapi dan mudah dibaca. Saya sering meminta bantuan teman saya untuk memberikan komentar hasil tulisan saya.
4.   Membaca form pendaftaran berkali-kali dan berusaha menguasainya. Isi form ini yang akan banyak ditanyakan ketika interview. Form pendaftaran dapat diperoleh ketika kita sudah selesai mendaftar (di-download di akun pendaftaran).
5.    Membuat daftar pertanyaan yang mungkin akan diberikan oleh interviewer dan mempersiapkan jawabannya. Teman-teman dapat mengumpulkan contoh-contoh pertanyaan interview dari blog teman-teman awardee.
6.     Berdo’a agar diberikan kelancaran.

SAAT SELEKSI SUBSTANSI
Beberapa hari sebelum jadwal seleksi substansi, teman-teman akan memperoleh email yang berisi seluruh informasi terkait proses seleksi, seperti jadwal seleksi, kelompok seleksi, waktu dan tempat, barang yang harus dibawa, dan lainnya.
 
Waktu dan Tempat Seleksi
Jadwal seleksi setiap kota ditentukan 3 hari, tetapi setiap orang tidak harus datang di ketiga harinya ataupun sepanjang hari di setiap harinya karena masing-masing akan mendapatkan jadwal seleksi yang berbeda. Ada yang langsung selesai satu hari, ada pula yang dua hari, untuk keseluruhan seleksi. Jika seleksi sudah masing-masing orang sudah selesai, peserta diperbolehkan pulang.
Saya mendapatkan jadwal hari kedua dan hari ketiga, sehingga hari pertama saya tidak perlu hadir pada tempat. Selain tiga bentuk seleksi yang telah saya sebutkan, di dalam proses seleksi substansi juga terdapat jadwal verifikasi berkas pendaftaran. Berikut adalah jadwal yang saya peroleh :
Hari


Hari Pertama
-
-
Hari Kedua
LGD
11.00 WIB

On The Spot Essay Writing
11.40 WIB

Verifikasi Berkas
14.00 WIB
Hari Ketiga
Interview
08.00 WIB

Seleksi substansi biasanya dilaksanakan di Gedung Keuangan Negara setiap kota. Karena saya di Surabaya, seleksi substansi dilaksanakan di Gedung Keuangan Negara I (bukan II), yang terletak di daerah Krembangan Surabaya. Peserta diminta datang 1 jam sebelum jam seleksi masing-masing karena terdapat kemungkinan jadwal seleksi maju. Hal ini bisa disebabkan karena ada peserta yang tidak hadir.
Dalam pelaksanaan seleksi, peserta akan dibagi menjadi kelompok-kelompok dalam seleksi LGD dan On The Spot Essay. Kelompok ini dapat kita ketahui dari email yang kita terima sebelum seleksi. Untuk LGD, saya kelompok 13A, sedangkan untuk On The Spot Essay, saya kelompok 13. Terdapat pula pembagian kelompok pada seleksi interview, namun kelompok ini tidak berarti kita akan diwawancara secara berkelompok, tapi menunjukkan nomor meja interview kita. Pembagian ini berdasarkan bidang ilmu yang kita tekuni.

Dress Code Seleksi
Peserta diminta berpakaian “sopan dan rapi”, sehingga saya memilih memakai rok hitam formal, atasan kemeja, dan sepatu formal. Saya juga menambahkan blazer (tidak harus, hanya inisiatif saya karena terbiasa di kampus berpakaian seperti ini). Teman-teman dapat memilih pakaian sopan dan rapi versi teman-teman sendiri. Tampil simple lebih baik. Tidak perlu menggunakan make-up yang berlebihan untuk wanita.

Barang Bawaan Peserta
Peserta diminta untuk membawa :
1.      Seluruh berkas asli yang dipersyaratkan untuk mendaftar beasiswa
2.      Papan jalan/clipboard

Proses Seleksi
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, saya memilih datang 2 jam sebelum jadwal. Hari pertama seleksi saya datang di tempat seleksi pukul 09.00 WIB. Sesampainya di tempat, saya langsung mengisi presensi kehadiran yang menggunakan mesin barcode (barcode terdapat di kartu peserta yang di-download lewat akun pendaftaran).
Sambil menunggu giliran seleksi, perasaan saya bercampur aduk. Saya khawatir akan mendapatkan topik yang belum pernah saya baca ketika LGD maupun On The Spot Essay. Saat itu, saya telah banyak membaca blog-blog yang dibuat oleh awardee terdahulu, membaca banyak berita terkini, simulasi interview, berlatih menulis essay, namun saya masih berpikir bahwa saya masih perlu waktu tambahan lagi untuk belajar. Mungkin perasaan itu sangat wajar bagi siapapun yang mengikuti tes sehingga jangan sampai cerita saya ini justru membuat teman-teman khawatir untuk menghadapi tes.

On The Spot Essay
Kelompok On The Spot Essay saya dipanggil 10 menit sebelum jadwal yang ditentukan. Kami langsung menuju ke depan ruang seleksi dan mengisi daftar hadir (tanda tangan). Tepat pukul 10.55 WIB, kami langsung disilakan masuk ruangan dan diberikan arahan untuk penulisan essay. Informasi yang diberikan antara lain :
1.      Peserta diberi waktu 30 menit untuk menulis essay, termasuk waktu untuk membaca topik.
2.      Peserta diberi 2 topik essay dan memilih salah satu untuk dijadikan essay.
3.      Peserta boleh mempergunakan tip-ex  (jika perlu).
4.      Peserta tidak boleh membawa dan menggunakan kertas lain selain yang disediakan panitia.
5.      Peserta diberi petunjuk pengisian lembar jawaban.
Topik yang diperoleh oleh masing-masing kelompok seleksi On The Spot Essay dapat berbeda. Saat itu kelompok saya mendapatkan pilihan topik :
1.      Pasar global dapat meningkatkan efisiensi pasar Indonesia
2.      Homoseksualitas, biseksualitas, dan transgender dapat diklasifikasikan dalam gangguan mental
Saya memilih topik kedua karena memiliki referensi dan opini cukup terkait topik ini, meskipun bidang saya seharusnya adalah topik yang pertama (tapi saya tidak menemukan ide terkait topik pertama). Sampai waktu ditentukan habis, saya menyelesaikan essay yang terdiri dari 3 paragraf.
1.     Paragraf pertama untuk pembuka yang memperkenalkan masalah homoseksualitas, biseksualitas, dan transgender yang mengarah ke pernyataan topik.
2.    Paragraf kedua berisi gagasan, dasar, dan opini yang mendukung pernyataan topik, yakni bahwa masalah tersebut dapat dikategorikan gangguan mental.
3.  Paragraf penutup untuk kesimpulan dan rekomendasi pemecahan masalah homoseksualitas, biseksualitas, dan transgender.
(Ini sebagai contoh saja berdasarkan yang pernah saya alami. Teman-teman bisa membuat essay dengan topik yang sama versi teman-teman sendiri dengan tetap memperhatikan susunan dasar essay yang baik.)

Leaderless Group Discussion
Usai seleksi On The Spot Essay, saya dan kelompok berpindah ke depan ruangan LGD. Tidak lama setelah itu, kami dipanggil masuk ke ruangan dan dipersilakan duduk dengan kursi yang disusun membentuk oval. Di ujung meja sudah terdapat 3 orang juri, yang menurut info yang salah peroleh, salah satunya adalah psikolog sedangkan yang lain adalah praktisi. Sayangnya saya tidak begitu memperhatikan (yang mana praktisi dan yang mana psikolog) ketika beliau-beliau memperkenalkan diri lantaran sudah deg-degan.
Saya mencoba untuk menenangkan diri sampai akhirnya kami diberi selembar kertas artikel berita yang dijadikan bahan diskusi. Saya bersyukur sekali karena ternyata topik yang saya dan kelompok dapatkan adalah perihal “Reklamasi Teluk Jakarta”. Topik ini benar-benar topik yang sedang diperbincangkan media pada masa saya seleksi dan bahkan saya merasa sebelumnya sudah pernah membaca artikel yang saya pegang (kalau tidak salah). Kami diposisikan sebagai  tim ahli yang menganalisis hal-hal yang perlu diperhatikan terkait reklamasi Teluk Jakarta sekaligus memberikan saran agar dari reklamasi tidak ada pihak yang dirugikan. Kami diberi waktu 45 menit untuk membaca artikel sekaligus menyampaikan gagasan masing-masing terkait topik.
Saya merasa diskusi yang kami lakukan berjalan sangat alami dan suportif dari satu opini ke opini yang lain sehingga memperoleh kesimpulan yang searah. Secara teknis, terdapat seorang ketua diskusi yang bertugas memimpin diskusi, satu orang notulis untuk mencatat poin-poin diskusi, dan yang lain sebagai peserta diskusi. Berdasarkan pengalaman kelompok kami, masing-masing orang berkesempatan menyampaikan pendapat 2 kali. Ketua kelompok kami mengarahkan dengan baik dan ramah sehingga kami juga dapat menyampaikan pendapat dengan rileks.
Saran saya ketika berada pada sesi LGD :
1.      Sampaikan pendapat dengan santun, singkat, padat, dan jelas.
2.      Hindari ‘ngotot’ atau memaksakan pendapat.
3.      Hormati pendapat orang lain meskipun teman-teman kurang sependapat.
4.      Menyanggah dengan santun dan memberikan masukan.
5.      Upayakan memberikan opini dengan memberikan solusi.

(Just info) Beberapa kelompok LGD lainnya memiliki tips berlatih LGD sebelum jadwal seleksi dengan cara mencari kontak teman satu kelompok lewat media sosial lalu membuat grup. Kemudian mereka menunjuk siapa yang betugas sebagai ketua dan notulis sekaligus melakukan simulasi, baik secara online maupun offline. Alasan simulasi ini dilakukan agar teman satu kelompok dapat seluruhnya lolos seleksi. Teman-teman bebas melakukan cara yang mana, menggunakan simulasi ataupun tidak, tergantung pertimbangan dari masing-masing. Kelompok saya kemarin tidak melakukan simulasi (bahkan kontak via media sosial) dan benar-benar pertama kalinya bertemu satu sama lain saat hari seleksi. Kami hanya menyepakati ketua dan notulis sebelum masuk ruangan.

Ketika On The Spot Essay dan LGD sudah selesai, saya merasa sangat lega, meskipun hari berikutnya masih harus menghadapi interview (yang notabene adalah bagian yang paling menentukan). Saya masih tinggal di tempat untuk menunggu jadwal verifikasi berkas.

Verifikasi Berkas
Pukul 14.00 WIB nama saya dipanggil untuk verifikasi berkas. Saya menghadap salah satu petugas verifikasi sambil membawa berkas pendaftaran yang sudah tersusun urut berdasarkan checklist di dalam kartu peserta. Saya menyerahkan kartu peserta dan berkas pendaftaran kepada petugas kemudian petugas mengecek dan memberikan tanda centang pada kartu peserta. Setelah dinyatakan lengkap, kartu peserta akan diberi paraf dan stempel merah oleh petugas.
Jika belum memiliki LoA sampai dengan saat seleksi substansi, tidak perlu khawatir. Checklist akan dibiarkan kosong namun berkas tetap dinyatakan lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar