Saya mengikuti seleksi di kota
Surabaya yang dilaksanakan hampir 1 bulan setelah pengumuman kelulusan seleksi
administrasi, yakni pada tanggal 25-27 Mei 2016. Jadwal seleksi di satu kota
berbeda dari kota lainnya, sehingga tidak selalu jaraknya dengan pengumuman
kelulusan seleksi administrasi sama setiap orang. Jadwal ini saya peroleh dari email resmi dari LPDP. Seleksi substansi
sendiri terdiri dari tes interview, Leaderless Group Discussion (LGD), dan On The Spot Essay Writing oleh karena
itu, berikut adalah beberapa persiapan yang saya lakukan sebelum seleksi:
1. Blog-walking.
Saya sering membaca blog milik teman-teman yang sudah menjadi awardee untuk mengetahui pengalamannya
ketika seleksi. Teman-teman dapat memperoleh informasi sampai dengan teknis
seleksi dari aktivitas blog-walking ini.
Awalnya saya bukan orang yang update berita, tetapi semenjak akan menghadapi seleksi, saya mulai mau
membaca berita, dan malah menjadi kebiasaan sampai sekarang.
2. Membaca berbagai macam isu terkini ± 2 bulan terakhir, lewat
berita online/offline. Jika
teman-teman jarang menonton TV, teman-teman bisa membaca berita lewat aplikasi
berita atau website penyedia berita.
3. Belajar menulis essay dari satu topik yang kita dan/atau yang teman kita tentukan
secara sistematis. Essay yang baik
minimal terdiri dari tiga bagian, yakni pembuka, isi, dan penutup. Berlatih
menulis essay ini juga sekaligus berlatih
menulis dengan rapi dan mudah dibaca. Saya sering meminta bantuan teman saya
untuk memberikan komentar hasil tulisan saya.
4. Membaca form
pendaftaran berkali-kali dan berusaha menguasainya. Isi form ini yang akan banyak ditanyakan ketika interview. Form
pendaftaran dapat diperoleh ketika kita sudah selesai mendaftar (di-download di akun pendaftaran).
5. Membuat daftar pertanyaan yang mungkin akan
diberikan oleh interviewer dan
mempersiapkan jawabannya. Teman-teman dapat mengumpulkan contoh-contoh pertanyaan
interview dari blog teman-teman awardee.
6.
Berdo’a agar diberikan kelancaran.
SAAT SELEKSI SUBSTANSI
Beberapa hari sebelum jadwal
seleksi substansi, teman-teman akan memperoleh email yang berisi seluruh informasi terkait proses seleksi, seperti
jadwal seleksi, kelompok seleksi, waktu dan tempat, barang yang harus dibawa,
dan lainnya.
Waktu dan Tempat Seleksi
Jadwal seleksi setiap kota
ditentukan 3 hari, tetapi setiap orang tidak harus datang di ketiga harinya ataupun
sepanjang hari di setiap harinya karena masing-masing akan mendapatkan jadwal
seleksi yang berbeda. Ada yang langsung selesai satu hari, ada pula yang dua
hari, untuk keseluruhan seleksi. Jika seleksi sudah masing-masing orang sudah
selesai, peserta diperbolehkan pulang.
Saya mendapatkan jadwal hari
kedua dan hari ketiga, sehingga hari pertama saya tidak perlu hadir pada tempat.
Selain tiga bentuk seleksi yang telah saya sebutkan, di dalam proses seleksi
substansi juga terdapat jadwal verifikasi berkas pendaftaran. Berikut adalah
jadwal yang saya peroleh :
Hari
|
||
Hari Pertama
|
-
|
-
|
Hari Kedua
|
LGD
|
11.00
WIB
|
On The Spot Essay Writing
|
11.40
WIB
|
|
Verifikasi
Berkas
|
14.00
WIB
|
|
Hari Ketiga
|
Interview
|
08.00
WIB
|
Seleksi substansi biasanya
dilaksanakan di Gedung Keuangan Negara setiap kota. Karena saya di Surabaya,
seleksi substansi dilaksanakan di Gedung Keuangan Negara I (bukan II), yang terletak
di daerah Krembangan Surabaya. Peserta diminta datang 1 jam sebelum jam seleksi
masing-masing karena terdapat kemungkinan jadwal seleksi maju. Hal ini bisa
disebabkan karena ada peserta yang tidak hadir.
Dalam pelaksanaan seleksi,
peserta akan dibagi menjadi kelompok-kelompok dalam seleksi LGD dan On The Spot Essay. Kelompok ini dapat
kita ketahui dari email yang kita
terima sebelum seleksi. Untuk LGD, saya kelompok 13A, sedangkan untuk On The Spot Essay, saya kelompok 13. Terdapat pula pembagian kelompok pada seleksi interview, namun kelompok ini tidak berarti
kita akan diwawancara secara berkelompok, tapi menunjukkan nomor meja interview kita. Pembagian ini berdasarkan
bidang ilmu yang kita tekuni.
Dress Code Seleksi
Peserta diminta berpakaian “sopan
dan rapi”, sehingga saya memilih memakai rok hitam formal, atasan kemeja, dan
sepatu formal. Saya juga menambahkan blazer (tidak harus, hanya inisiatif saya karena terbiasa di kampus
berpakaian seperti ini). Teman-teman dapat memilih pakaian sopan dan rapi versi
teman-teman sendiri. Tampil simple
lebih baik. Tidak perlu menggunakan make-up
yang berlebihan untuk wanita.
Barang Bawaan Peserta
Peserta diminta untuk membawa :
1.
Seluruh berkas asli yang dipersyaratkan untuk mendaftar
beasiswa
2.
Papan jalan/clipboard
Proses Seleksi
Untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan, saya memilih datang 2 jam sebelum jadwal. Hari pertama seleksi
saya datang di tempat seleksi pukul 09.00 WIB. Sesampainya di tempat, saya
langsung mengisi presensi kehadiran yang menggunakan mesin barcode (barcode terdapat
di kartu peserta yang di-download
lewat akun pendaftaran).
Sambil menunggu giliran seleksi,
perasaan saya bercampur aduk. Saya khawatir akan mendapatkan topik yang belum
pernah saya baca ketika LGD maupun On The
Spot Essay. Saat itu, saya telah banyak membaca blog-blog yang dibuat oleh awardee terdahulu, membaca banyak berita
terkini, simulasi interview, berlatih
menulis essay, namun saya masih
berpikir bahwa saya masih perlu waktu tambahan lagi untuk belajar. Mungkin perasaan
itu sangat wajar bagi siapapun yang mengikuti tes sehingga jangan sampai cerita
saya ini justru membuat teman-teman khawatir untuk menghadapi tes.
On
The Spot Essay
Kelompok On The Spot Essay saya dipanggil 10 menit sebelum jadwal yang
ditentukan. Kami langsung menuju ke depan ruang seleksi dan mengisi daftar
hadir (tanda tangan). Tepat pukul 10.55 WIB, kami langsung disilakan masuk ruangan
dan diberikan arahan untuk penulisan essay.
Informasi yang diberikan antara lain :
1.
Peserta diberi waktu 30 menit untuk menulis essay, termasuk waktu untuk membaca
topik.
2.
Peserta diberi 2 topik essay dan memilih salah satu untuk dijadikan essay.
3.
Peserta boleh mempergunakan tip-ex (jika perlu).
4.
Peserta tidak boleh membawa dan menggunakan
kertas lain selain yang disediakan panitia.
5.
Peserta diberi petunjuk pengisian lembar
jawaban.
Topik yang diperoleh oleh
masing-masing kelompok seleksi On The
Spot Essay dapat berbeda. Saat itu kelompok saya mendapatkan pilihan topik
:
1.
Pasar global dapat meningkatkan efisiensi pasar
Indonesia
2.
Homoseksualitas, biseksualitas, dan transgender
dapat diklasifikasikan dalam gangguan mental
Saya memilih topik kedua karena
memiliki referensi dan opini cukup terkait topik ini, meskipun bidang saya
seharusnya adalah topik yang pertama (tapi saya tidak menemukan ide terkait
topik pertama). Sampai waktu ditentukan habis, saya menyelesaikan essay yang terdiri dari 3 paragraf.
1. Paragraf pertama untuk pembuka yang
memperkenalkan masalah homoseksualitas, biseksualitas, dan transgender yang
mengarah ke pernyataan topik.
2. Paragraf kedua berisi gagasan, dasar, dan opini
yang mendukung pernyataan topik, yakni bahwa masalah tersebut dapat
dikategorikan gangguan mental.
3. Paragraf penutup untuk kesimpulan dan rekomendasi
pemecahan masalah homoseksualitas, biseksualitas, dan transgender.
(Ini sebagai contoh saja berdasarkan
yang pernah saya alami. Teman-teman bisa membuat essay dengan topik yang sama versi teman-teman sendiri dengan tetap
memperhatikan susunan dasar essay
yang baik.)
Leaderless Group Discussion
Usai seleksi On The Spot Essay, saya dan kelompok berpindah ke depan ruangan
LGD. Tidak lama setelah itu, kami dipanggil masuk ke ruangan dan dipersilakan
duduk dengan kursi yang disusun membentuk oval. Di ujung meja sudah terdapat 3
orang juri, yang menurut info yang salah peroleh, salah satunya adalah psikolog
sedangkan yang lain adalah praktisi. Sayangnya saya tidak begitu memperhatikan (yang
mana praktisi dan yang mana psikolog) ketika beliau-beliau memperkenalkan diri
lantaran sudah deg-degan.
Saya mencoba untuk menenangkan
diri sampai akhirnya kami diberi selembar kertas artikel berita yang dijadikan
bahan diskusi. Saya bersyukur sekali karena ternyata topik yang saya dan
kelompok dapatkan adalah perihal “Reklamasi Teluk Jakarta”. Topik ini
benar-benar topik yang sedang diperbincangkan media pada masa saya seleksi dan
bahkan saya merasa sebelumnya sudah pernah membaca artikel yang saya pegang (kalau
tidak salah). Kami diposisikan sebagai
tim ahli yang menganalisis hal-hal yang perlu diperhatikan terkait
reklamasi Teluk Jakarta sekaligus memberikan saran agar dari reklamasi tidak ada
pihak yang dirugikan. Kami diberi waktu 45 menit untuk membaca artikel
sekaligus menyampaikan gagasan masing-masing terkait topik.
Saya merasa diskusi yang kami
lakukan berjalan sangat alami dan suportif dari satu opini ke opini yang lain
sehingga memperoleh kesimpulan yang searah. Secara teknis, terdapat seorang ketua
diskusi yang bertugas memimpin diskusi, satu orang notulis untuk mencatat
poin-poin diskusi, dan yang lain sebagai peserta diskusi. Berdasarkan pengalaman
kelompok kami, masing-masing orang berkesempatan menyampaikan pendapat 2 kali.
Ketua kelompok kami mengarahkan dengan baik dan ramah sehingga kami juga dapat
menyampaikan pendapat dengan rileks.
Saran saya ketika berada pada
sesi LGD :
1.
Sampaikan pendapat dengan santun, singkat,
padat, dan jelas.
2.
Hindari ‘ngotot’ atau memaksakan pendapat.
3.
Hormati pendapat orang lain meskipun teman-teman
kurang sependapat.
4.
Menyanggah dengan santun dan memberikan masukan.
5.
Upayakan memberikan opini dengan memberikan
solusi.
(Just info) Beberapa kelompok LGD lainnya memiliki tips berlatih LGD
sebelum jadwal seleksi dengan cara mencari kontak teman satu kelompok lewat
media sosial lalu membuat grup. Kemudian mereka menunjuk siapa yang betugas
sebagai ketua dan notulis sekaligus melakukan simulasi, baik secara online maupun offline. Alasan simulasi ini dilakukan agar teman satu kelompok
dapat seluruhnya lolos seleksi. Teman-teman bebas melakukan cara yang mana,
menggunakan simulasi ataupun tidak, tergantung pertimbangan dari masing-masing.
Kelompok saya kemarin tidak melakukan simulasi (bahkan kontak via media sosial)
dan benar-benar pertama kalinya bertemu satu sama lain saat hari seleksi. Kami
hanya menyepakati ketua dan notulis sebelum masuk ruangan.
Ketika On The Spot Essay dan LGD sudah selesai, saya merasa sangat lega,
meskipun hari berikutnya masih harus menghadapi interview (yang notabene adalah bagian yang paling menentukan). Saya
masih tinggal di tempat untuk menunggu jadwal verifikasi berkas.
Verifikasi Berkas
Pukul 14.00 WIB nama saya
dipanggil untuk verifikasi berkas. Saya menghadap salah satu petugas verifikasi
sambil membawa berkas pendaftaran yang sudah tersusun urut berdasarkan checklist di dalam kartu peserta. Saya
menyerahkan kartu peserta dan berkas pendaftaran kepada petugas kemudian petugas
mengecek dan memberikan tanda centang pada kartu peserta. Setelah dinyatakan
lengkap, kartu peserta akan diberi paraf dan stempel merah oleh petugas.
Jika belum memiliki LoA sampai
dengan saat seleksi substansi, tidak perlu khawatir. Checklist akan dibiarkan kosong namun berkas tetap dinyatakan
lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar