Sabtu, 29 Juni 2024

Meraih Kesempatan Studi S3 Luar Negeri dengan Beasiswa LPDP: Sharing Pengalaman dan Tips

Halo, rekan-rekan! Akhirnya bisa menulis lagi setelah beberapa bulan. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan ya.

Kali ini saya akan sharing tentang pengalaman mendaftar beasiswa LPDP untuk S3 luar negeri melalui program Beasiswa Reguler. Alhamdulillah, saya menjadi salah satu awardee beasiswa LPDP dari proses seleksi batch 2 tahun 2023. Ini merupakan kesempatan kedua menjadi bagian dari keluarga besar beasiswa prestisius ini, setelah yang pertama saya peroleh saat studi S2 di Universitas Gadjah Mada. Cerita tentang beasiswa LPDP saat S2 ada di sini: Part 1Part 2Part 3, dan PK-87. Untuk S3, saya memilih dan mendapatkan rezeki untuk studi di The University of Western Australia.

Foto bersama kelompok Tifa pada Persiapan Keberangkatan (PK-228) (Sumber: Dokumentasi Angkatan PK-228)

“Oh, apa berarti beasiswa S3 LPDP khusus untuk yang sudah pernah menjadi awardee S2?”. Kalau ini yang menjadi pertanyaan di benar rekan-rekan, tenang saja, jawabannya TIDAK. Siapa pun bisa menjadi penerima beasiswa LPDP untuk S3 asalkan memenuhi kriteria dan lolos seluruh rangkaian seleksi. Yang terpenting, hal yang perlu disadari sepenuhnya jika ingin mendaftar beasiswa ini adalah bahwa penerima beasiswa harus berkomitmen mengabdi kepada Indonesia pasca studi, sekurang-kurangnya 2n+1 (n = masa studi). Semangat yang dikembangkan oleh beasiswa LPDP adalah semangat mengabdi kepada negara dan berintegritas. Artinya, jika studi lanjut dilakukan di luar negeri, awardee hendaknya kembali dan berkarya di Indonesia setelah dinyatakan lulus. Jadi, bagi yang berencana untuk berkarier atau tinggal permanen di luar negeri, sebaiknya dipertimbangkan kembali ya untuk mendaftar beasiswa LPDP. Ketentuan detail lainnya mengenai hal ini akan rekan-rekan dapatkan di booklet pedoman beasiswa LPDP.

Foto saat seleksi beasiswa berlangsung (Sumber: dokumentasi pribadi)

INFORMASI UMUM


Beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang penyelenggaraannya bekerja sama dengan beberapa kementerian/instansi nasional lainnya. Beasiswa ini diperuntukkan bagi putra-putri bangsa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3, baik dalam maupun luar negeri. Dalam satu tahun, LPDP mengadakan dua kali rangkaian seleksi, yakni pada paruh pertama dan paruh kedua tahun. Jadwal pelaksanaan seleksi biasanya dirilis di awal tahun untuk menjadi pedoman bagi para pencari beasiswa.

Ada beragam jenis jalur untuk mendaftar beasiswa LPDP yang harus rekan-rekan ketahui sehingga rekan-rekan bisa memilih jalur yang tepat. Berikut jalur-jalur tersebut:

  • Beasiswa umum. Beasiswa jenis ini terbagi menjadi Beasiswa Reguler, Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia, dan Beasiswa Parsial.
  • Beasiswa afirmasi. Beasiswa jenis ini mencakup Beasiswa Penyandang Disabilitas, Beasiswa Putra-putri Papua, Beasiswa Daerah Afirmasi, dan Beasiswa Prasejahtera.
  • Beasiswa targeted. Beasiswa targeted ini antara lain Beasiswa PNS, TNI, POLRI; Beasiswa Kewirausahaan; Beasiswa Pendidikan Kader Ulama; dan Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis.
  • Beasiswa prioritas
  • Beasiswa kerja sama
  • Program double degree/joint degree
Saya tidak akan menceritakan detail masing-masing jalur ini karena semuanya sudah tersedia di laman LPDP pada menu Kebijakan Umum. Silakan rekan-rekan mengecek langsung pada website tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

Untuk linimasa pendaftaran LPDP yang saya ikuti pada seleksi batch 2 tahun 2023 adalah sebagai berikut:

Deskripsi

Linimasa LPDP

Linimasa Saya

Pendaftaran

9 Juni s.d. 9 Juli 2023

Submit dokumen: 8 Juli 2023

Seleksi administrasi

10 s.d. 23 Juli 2023

Sesuai jadwal LPDP

Pengumuman hasil seleksi administrasi

27 Juli 2023

Sesuai jadwal LPDP

Pengajuan sanggah

28 s.d. 29 Juli 2023

Tidak mengajukan sanggah, karena telah dinyatakan lolos seleksi administrasi. Sanggah dokumen diperuntukkan bagi pendaftar yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi dan ingin mengajukan banding atas hasil tersebut.

Pengumuman hasil sanggah

5 Agustus 2023

Sesuai jadwal LPDP

Seleksi bakat skolastik

7-9 dan 11 Agustus 2023

Ter-plotting 9 Agustus 2023

Pengumuman hasil seleksi bakat skolastik

16 Agustus 2023

Sesuai jadwal LPDP

Seleksi substansi

4 September s.d. 27 Oktober 2023

Ter-plotting 5 Oktober 2023

Pengumuman hasil seleksi substansi

7 November 2023

Sesuai jadwal LPDP

Periode perkuliahan paling cepat

Januari 2024

6 Mei 2024 (diketahui setelah memperoleh LoA The University of Western Australia)

TIPS yang bisa saya berikan pada tahap persiapan pendaftaran beasiswa LPDP adalah rekan-rekan sebaiknya mempelajari terlebih dahulu informasi mengenai beasiswa LPDP. Lebih baik jika rekan-rekan tidak hanya sebatas langsung bertanya kepada awardee karena semua ketentuan beasiswa ini terbuka untuk umum dan bisa diakses dari mana pun. Informasinya pun sangat detail. Bagi yang sudah merasa tertarik, ada beberapa kanal informasi yang bisa selalu dipantengi dan dijadikan acuan:

  • Website resmi LPDP. Tentunya sumber informasi ini menjadi kanal yang paling bisa dipercaya tanpa keraguan ya, rekan-rekan. Sepanjang tahun, rekan-rekan bisa terus mengecek website ini untuk memperoleh update informasi atau berita terkini. Berikut tautannya: https://lpdp.kemenkeu.go.id.
  • Instagram LPDP @lpdp_ri. Selain website, Instagram LPDP dijamin super aktif dan selalu menyediakan konten informatif dengan cara yang menarik. Jadi, jangan lupa untuk follow dan menyalakan notifikasinya ya!
  • Youtube LPDP RI. Kanal ini memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan LPDP. Sosialisasi beasiswa LPDP juga dilaksanakan melalui media ini sehingga tidak ada salahnya untuk rekan-rekan berlangganan.
  • Berlangganan newsletter LPDP. Rekan-rekan juga bisa mendaftarkan email rekan-rekan untuk berlangganan newsletter LPDP. Cara pendaftarannya mudah, cukup dengan memasukkan alamat email ke bagian newsletter di website LPDP.
  • Kanal informasi tidak langsung lainnya yang juga mengacu pada informasi yang dikeluarkan oleh LPDP.

PILIHAN JALUR PENDAFTARAN


Secara umum, mekanisme seleksi beasiswa LPDP di tahun 2016 (saat saya mendaftar S2) dan di tahun 2023 (saat saya mendaftar S3) cukup berbeda. Perbedaannya mencakup jenis dokumen yang disyaratkan, misalnya dahulu disyaratkan peserta menyediakan surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah namun sekarang tidak terdapat syarat tersebut. Di tahun 2016, tahapan seleksi hanya terdiri dari seleksi administrasi dan seleksi substansi (wawancara, leaderless group discussion, dan essay on the spot), sementara saat ini terdiri dari tiga tahapan, yakni seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi (wawancara).

Selanjutnya, karena saya merupakan pendaftar jalur Beasiswa Reguler, saya akan lebih spesifik menjelaskan mengenai jalur ini ya!

Beasiswa Reguler sendiri memberikan dua opsi pendaftaran yang kemudian menentukan bentuk seleksi apa saja yang harus diikuti oleh pendaftar. Pertama yakni bagi pendaftar yang telah memiliki Letter of Acceptance (LoA) Unconditional perguruan tinggi yang dituju. LoA adalah surat dari perguruan tinggi yang menyatakan bahwa seseorang telah diterima di perguruan tinggi tersebut tanpa ada syarat yang belum terpenuhi (untuk pembayaran tuition fee menjadi pengecualian). Untuk pendaftar yang telah memiliki LoA, dalam proses seleksi beasiswa LPDP hanya cukup mengikuti seleksi administrasi dan seleksi substansi (seleksi wawancara) saja. Sementara itu, yang kedua adalah pendaftar yang belum memiliki LoA. Pendaftar akan mengikuti tiga bentuk seleksi, yakni seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Karena saya belum memiliki LoA saat pendaftaran beasiswa dibuka, saya mengikuti ketiga bentuk seleksi tersebut.

Mungkin rekan-rekan bertanya-tanya, “sebaiknya punya LoA dulu atau mendaftar beasiswa dulu?” Menurut saya, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, mana yang paling cepat: memperoleh LoA dulu atau pembukaan beasiswa dulu. Jika memang syarat-syarat beasiswa sudah lengkap namun LoA belum diperoleh, sedangkan pendaftaran beasiswa sudah dibuka, tidak ada salahnya untuk mendaftar beasiswa tanpa LoA. Sebaliknya, jika memang LoA sudah diperoleh, maka bisa langsung mendaftar beasiswa dengan menyertakan LoA tersebut.

Perlu diketahui bahwa untuk mendaftar perguruan tinggi dan memperoleh LoA, sebagian perguruan tinggi memerlukan biaya pendaftaran. Untuk itu, hal ini selayaknya diantisipasi (rekan-rekan perlu menyediakan dana untuk hal ini, biaya ini akan diganti oleh LPDP jika pendaftar berhasil menjadi awardee). Namun, banyak juga perguruan tinggi yang tidak mengenakan biaya pendaftaran sehingga memungkinkan untuk kita mencoba mendaftar di beberapa perguruan tinggi sekaligus sebelum mendaftar beasiswa LPDP. 

Untuk S3, ada dua jenis mekanisme untuk mendaftar di perguruan tinggi, yakni dengan memiliki supervisor terlebih dahulu atau langsung mendaftar tanpa harus sudah ada supervisor. Untuk admisi yang mensyaratkan supervisor, proses komunikasi dengan supervisor memerlukan waktu yang tidak dapat dipastikan panjangnya. Sebagian teman saya memperoleh persetujuan dari supervisor dalam waktu satu atau dua minggu, namun ada juga yang masih memerlukan proses lebih lama, seperti yang saya alami. Setelah memperoleh supervisor, yang perlu dilakukan adalah mendaftarkan diri secara resmi ke admisi perguruan tinggi dengan menyertakan rekomendasi dari supervisor. Hal ini juga memerlukan waktu, yakni menyesuaikan linimasa proses admisi universitas yang juga berlapis hingga ke level fakultas dan departemen. Karenanya, diperlukan waktu yang cukup panjang sampai dengan LoA diperoleh. Belum lagi apabila terjadi kegagalan perolehan LoA di satu perguruan tinggi, maka diperlukan waktu tambahan untuk mendaftar di perguruan tinggi lain.

TIPS. Saran dari saya pribadi, jika rekan-rekan ingin mendaftar S3 di perguruan tinggi luar negeri yang mensyaratkan ada rekomendasi supervisor ketika memasukkan pendaftaran resmi, sebaiknya rekan-rekan tidak menghubungi banyak calon supervisor di waktu yang sama. 'Melamar' calon supervisor adalah hal yang besar, berkaitan dengan hubungan interpersonal. Jika ternyata ada lebih dari satu supervisor yang setuju menjadi supervisor rekan-rekan, baik yang asalnya dari perguruan tinggi yang sama atau pun berbeda, ini akan membuat pelamar harus undur diri dari calon supervisor yang tidak dipilih. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi calon supervisor dan rekan-rekan itu sendiri, terlebih jika suatu saat kebetulan rekan-rekan berkesempatan bertemu in-person dengan beliau. Jadi sebaiknya hubungi satu lebih dahulu dan tunggu hingga ada respons, sebelum menghubungi calon supervisor lainnya.

Kedua, perlu diketahui pula bahwa antara LoA dan beasiswa itu memang saling berkaitan. Menurut hasil pengamatan selama proses pendaftaran studi, jika terdapat informasi bahwa pendaftar memiliki sponsor (pemberi beasiswa) yang akan mendukung proses studinya, ini bisa memberikan keyakinan lebih kepada perguruan tinggi bahwa tidak akan ada kesulitan keuangan yang dialami calon mahasiswanya di masa studinya. Hal ini menjadi salah satu faktor penting bagi perguruan tinggi dalam mempertimbangkan apakah pendaftar akan diterima atau tidak, di samping memperhatikan kualifikasi akademis. Untuk itu, saya pribadi menyarankan mendaftar beasiswa lebih dahulu sehingga jika beasiswa dinyatakan lolos, maka dokumen pendukung yang disediakan LPDP (Letter of Sponsorship) bisa disertakan dalam proses pendaftaran perguruan tinggi. Dengan demikian, peluang untuk diterima perguruan tinggi menjadi lebih besar.


SELEKSI ADMINISTRASI


Kunci utama keberhasilan dari seleksi administrasi adalah kelengkapan dan kesesuaian dokumen. Jadi yang perlu diingat adalah dokumen LENGKAP dan SESUAI. Lengkap berarti tidak ada dokumen yang tertinggal dari daftar yang diminta. Sesuai artinya dokumen-dokumen mengandung nilai yang sesuai dengan kriteria. Contohnya sertifikat bahasa Inggris, sudah ada ketentuan pasti untuk skor minimum dan jenis dokumen yang disyaratkan, sehingga sebaiknya dipastikan tidak berada di bawah standar tersebut.

Perihal dokumen ini, saking perhatiannya kepada pendaftar, LPDP juga menyediakan checklist dokumen pendaftaran di bagian akhir dari buku panduan sehingga membantu pendaftar untuk memastikan kelengkapan dokumen sebelum masuk ke dalam sistem pendaftaran. Ketika sudah masuk ke sistem pendaftaran https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id, pendaftar akan diminta untuk mengisikan berbagai informasi diri, di samping mengunggah dokumen-dokumen yang disyaratkan.

Saya mengisikan data diri mulai tujuh hari sebelum tenggat waktu pendaftaran beasiswa untuk menghindari terjadinya over-access website jika terlalu mepet deadline. Waktu submit juga saya batasi maksimal H-1 deadline submit pendaftaran.

Menurut saya, beasiswa LPDP sangat memfasilitasi pendaftar untuk bisa mencantumkan ragam informasi tentang dirinya melalui website pendaftaran LPDP. Isian pada formulir pendaftaran mencakup: informasi data diri, informasi keluarga, kekuatan dan kelemahan, pengalaman yang membanggakan dan kurang membanggakan, hal terakhir yang diajarkan pada diri sendiri, kesalahan yang pernah dilakukan selama belajar/bekerja, tugas di luar ruang lingkup yang seharusnya, pembeda dari peserta lainnya, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, pengalaman organisasi, prestasi, skor bahasa Inggris, pengalaman pelatihan/workshop, pengalaman riset, karya ilmiah, konferensi dan seminar, penghargaan, pemberi rekomendasi, dokumen-dokumen syarat beasiswa, esai, dan proposal (untuk pendaftar S3).

TIPS yang bisa saya sampaikan untuk seleksi administrasi antara lain:

  • Jauh hari sebelum mendaftar beasiswa LPDP, luangkan waktu yang cukup untuk rekan-rekan mengembangkan diri dan mencari banyak pengalaman. Pengalaman yang dimaksud bisa dalam bentuk pengalaman organisasi, kegiatan sosial, kepanitiaan, seminar/pelatihan, menulis, maupun publikasi. Ini akan sangat membantu rekan-rekan untuk dengan mudah mengisi formulir pendaftaran beasiswa. Bayangkan jika rekan-rekan tidak pernah aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut, maka rekan-rekan akan mengalami kesulitan untuk mengisikan formulir pendaftaran.
  • Memastikan dokumen lengkap dan sesuai. Untuk itu, yang pertama adalah stick to the guide: membaca buku pedoman beasiswa terbaru itu penting. Sebaiknya pendaftar memastikan bahwa dokumen tidak ada yang tertinggal unggah dan/atau tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan LPDP. Jadi, akan lebih baik jika unggah dokumen dilakukan dengan waktu yang memadai, tidak tergesa-gesa, dan teliti.
  • Baca esai yang sudah disusun beberapa kali untuk memastikan tidak ada ide pokok yang belum tersampaikan. Esai ini akan ditanyakan dalam seleksi substansi sehingga sebaiknya dibuat dengan sepenuh hati dan penuh kesadaran.
  • Pastikan bahwa proposal penelitian menjelaskan kontribusi secara eksplisit atas riset sehingga bisa nampak jelas apa yang akan dihasilkan dari riset tersebut.
  • Jangan sampai terlibat dalam penggunaan dokumen palsu🚫. Hal ini tentunya sangat tidak etis dan tidak sejalan dengan nilai yang dimiliki LPDP, yaitu integritas.
  • Sering-seringlah menyimak sharing dari para awardee di berbagai kanal (Instagram, Youtube, TikTok, atau blog). Dari situ, rekan-rekan bisa memperoleh tips praktis untuk menulis esai, menulis proposal, maupun lulus tes bahasa Inggris.


SELEKSI BAKAT SKOLASTIK

Seleksi bakat skolastik berisi tes yang serupa dengan tes potensi akademik, dan ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan situational judgment test, yang dilakukan secara daring. Soal seleksi bakat skolastik berisikan soal penalaran verbal, penalaran kuantitatif, dan pemecahan masalah. Soal situational judgment test terdiri dari soal tes kepribadian di mana pendaftar perlu memilih cara merespons atas adanya ragam situasi yang diberikan.

Tes ini berlangsung selama 135 menit: 90 menit soal bakat skolastik dan 45 menit soal situational judgment test. Saya mengikuti seleksi ini pada tanggal 9 Agustus 2024, bertepatan dengan tugas kampus untuk mendampingi mahasiswa di Thailand. Alhasil saya ‘mengungsi’ untuk belajar dan mengerjakan seleksi tersebut. Untuk belajar, saya mengacu pada soal-soal yang tersedia di Youtube dan internet. Ketika mengerjakan soal seleksi bakat skolastik, saya juga memastikan bahwa semua soal yang diberikan terjawab semua, terlepas dari benar tidaknya, agar kemungkinan menjawab dengan benar lebih besar.

Ada tantangan sendiri yang saya hadapi ketika mengerjakan tes ini. Menurut saya, tahapan ini tidak hanya ingin mengetahui bakat skolastik pendaftar, tetapi juga menguji ketahanan dalam mengerjakan banyak soal dengan jangka waktu yang terbatas. Dalam waktu 135 menit, pendaftar dihadapkan pada total 80 soal yang membutuhkan ketangkasan dalam menjawab.

Setelah menyelesaikan keseluruhan seleksi, pendaftar akan dapat melihat langsung skor yang diperoleh atas pengerjaan seleksi bakat skolastik (tidak termasuk situational judgmental test). Namun, pendaftar tidak bisa langsung mengetahui lolos tidaknya dengan skor tersebut dan perlu menunggu jadwal pengumuman hasilnya.

Alhamdulillah, pada tanggal 16 Agustus 2023, saya kembali dinyatakan lolos seleksi tahap ini. Kelolosan ditentukan berdasarkan apakah skor kita sama atau lebih dari passing grade. Passing grade antara tiap tahap/batch seleksi beasiswa LPDP bisa berbeda. Kemungkinan, ini ditentukan dari rata-rata atau median skor keseluruhan peserta pada periode tersebut (ini asumsi saya). Di batch tersebut, passing grade seleksi bakat skolastik sebesar 140 dan saya memperoleh skor 180.

TIPS yang dapat saya sampaikan untuk tahapan ini antara lain:

  • Belajar dari jauh hari. Seperti halnya tes potensi akademik, untuk bisa mengerjakan soal seleksi ini diperlukan pembiasaan melalui latihan. Untuk itu, sebaiknya rekan-rekan bisa latihan soal melalui berbagai sumber belajar, bisa dari buku atau internet. Sudah banyak pihak yang menyediakan contoh-contoh soal serupa, baik secara gratis atau pun berbayar. Latihlah cara menjawab dan kecepatan mengerjakan rekan-rekan.
  • Ikuti mock-up test (tes uji coba) gratis yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga atau perorangan. Untuk bisa memperoleh informasi mengenai tes uji coba semacam ini, rekan-rekan bisa mencari informasi melalui Instagram ataupun website. Biasanya, tes uji coba diadakan pada bulan-bulan pendaftaran beasiswa LPDP.
  • Jawab semua soal, dimulai dari yang mudah terlebih dahulu, baru kemudian soal yang sulit. Meskipun tidak yakin, tetap jawab semua soal yang ada. Jangan biarkan ada soal yang kosong jawaban.
  • Perhatikan waktu! Jangan sampai terpaku pada satu soal tanpa memperhatikan waktu.
  • Kerjakan dengan jujur! Pastikan tidak ada orang yang berada di ruangan yang sama dengan tempat rekan-rekan mengerjakan seleksi bakat skolastik. Hindari pemakaian device elektronik (handphone, tablet, atau lainnya) maupun kalkulator. Pendaftar diminta menyalakan kamera laptop selama mengerjakan dan tetap tampak dalam kotak kamera.


SELEKSI SUBSTANSI (WAWANCARA)

Seleksi substansi umumnya berlangsung selama dua bulan sejak pengumuman hasil seleksi bakat skolastik, mengingat banyaknya peserta yang harus diseleksi. Saya memperoleh jadwal wawancara pada tanggal 5 Oktober 2023, sekitar satu bulan lebih setelah pengumuman hasil seleksi bakat skolastik. Seleksi ini dilaksanakan secara daring dengan media Zoom meeting.

Selama persiapan seleksi substansi, saya melakukan latihan dengan mempelajari kembali dokumen seleksi administrasi. Menurut informasi yang saya peroleh sebelum seleksi substansi, informasi dalam dokumen pendaftaran tersebut yang akan banyak dikulik oleh pewawancara. Selain itu, saya juga melakukan mock-up wawancara bersama teman yang juga ikut mendaftar beasiswa LPDP di periode yang sama untuk menyimulasi cara menjawab yang efektif dan efisien, baik dengan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Latihan ini membantu saya untuk siap dengan jawaban yang relevan dengan pertanyaan, namun tidak bertele-tele.

Selama wawancara berlangsung, pendaftar akan diwawancara oleh tiga orang ahli sesuai rumpun ilmu pendaftar. Pewawancara memberikan pertanyaan secara bergantian selama maksimal 60 menit. Dalam realisasinya, durasi wawancara beragam. Saya sendiri mengikuti wawancara selama kurang lebih 50 menit, sementara teman lainnya ada yang hanya selama 30-40 menit. Semua bergantung pada pewawancara dan rumpun ilmunya.

Berikut TIPS yang dapat saya bagikan kepada rekan-rekan untuk tahapan seleksi substansi/wawancara:

  • Menguasai isi dokumen pendaftaran. Sebisa mungkin rekan-rekan tidak melupakan poin-poin yang sudah tertulis agar dapat menunjukkan bahwa dokumen tersebut diketik dengan penuh kesadaran dan sesuai dengan kenyataan. Jadi, luangkan waktu untuk mempelajari kembali dokumen pendaftaran rekan-rekan.
  • Menyiapkan jawaban atas pertanyaan potensial. Rekan-rekan bisa menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia di internet. Banyak awardee yang secara gratis membagikan daftar pertanyaan di kanal media sosialnya untuk menjadi bahan belajar pada peminat beasiswa LPDP.
  • Berlatih menjawab pertanyaan straight to the point alias tidak bertele-tele namun tepat sasaran. Jika perlu, siapkan draf berisi daftar pertanyaan dan daftar jawaban. Tentunya perlu dilatih pula cara menyampaikan jawaban dengan luwes dan percaya diri.
  • Belajar dari mock-up test, baik dengan teman sendiri, atau dengan lembaga/perorangan yang mengadakan kegiatan sedemikian rupa.
  • Gunakan ruangan yang tenang dan tidak terganggu oleh orang lain selama melakukan wawancara. Rekan-rekan bisa memilih untuk mengikuti wawancara dari rumah, atau dari ruangan khusus di tempat kerja, mana yang lebih kondusif.
  • Pastikan internet lancar. Jangan sampai rekan-rekan terkendala jaringan internet karena waktu wawancara dibatasi satu jam dan bergantian dengan peserta yang lain. Jika kita terkendala, bisa mengakibatkan ketidaknyamanan untuk diri sendiri, pewawancara, maupun pendaftar yang terjadwal di waktu lainnya.
  • Jawab dengan jujur, tidak perlu sugarcoating. Ini akan membantu kita untuk bisa lebih mudah menjawab pertanyaan dan menunjukkan diri sendiri secara jujur.
  • Latihlah kontak mata selama menjawab di Zoom meeting. Sebaiknya pandangan mata tetap berada di sekitar laptop, tidak ke samping atau atas.
Pengumuman atas hasil seleksi substansi dilakukan pada tanggal 7 November 2023. Lagi-lagi saya penuh syukur karena dinyatakan lolos dengan skor 1.011 dari passing grade 860. Pada seleksi batch 2 tahun 2023 tersebut, dari total pendaftar 17.305 orang, sebanyak 5.260 orang dinyatakan lolos seleksi.

Demografi peserta lolos seleksi beasiswa LPDP batch 2 tahun 2023 (Sumber: Youtube webinar bagi peserta lolos seleksi) 

Saat pengumuman tersebut, saya belum memperoleh LoA dari perguruan tinggi tujuan saya. Saya mendaftar perguruan tinggi pada awal Desember 2024 dan pada tanggal 8 Februari 2024, akhirnya saya memperoleh LoA dari The University of Western Australia untuk studi empat tahun pada program PhD in Accounting and Finance.

Terima kasih saya ucapkan kepada LPDP yang telah mengizinkan saya untuk kembali menuntut ilmu dengan beasiswa yang diberikan. Saya berharap rekan-rekan yang saat ini juga memiliki mimpi melanjutkan studi dengan beasiswa, bisa dimudahkan jalannya. Jangan lupa untuk selalu mempersiapkan diri seoptimal mungkin di sela kesibukan rekan-rekan, karena ini tantangan utama untuk menyiapkan pendaftaran beasiswa LPDP.

Disclaimer: Sharing ini bersifat general. Jika rekan-rekan ingin mencari informasi yang lebih teknis, rekan-rekan bisa memanfaatkan Youtube, Instagram, TikTok, atau media sosial lainnya untuk membaca sharing ilmu dari para awardee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar